Gantanews.co – Mata uang Rupiah berada dalam posisi yang krusial menjelang keputusan Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga acuan untuk periode November 2024. Pada perdagangan Rabu (20/11), rupiah dibuka sedikit melemah terhadap dolar AS, berada di level Rp15.830 per US$. Meskipun penurunan ini tidak signifikan, namun sentimen pasar sangat bergantung pada hasil rapat Dewan Gubernur BI yang berlangsung hingga hari ini. Dalam rapat tersebut, keputusan BI mengenai suku bunga acuan sangat dinantikan, mengingat pengaruhnya terhadap kestabilan mata uang domestik.
Melansir CNBC Indonesia, Agus Basuki Yanuar, Presiden Direktur Samuel Aset Manajemen, memprediksi BI tidak akan menurunkan suku bunga pada bulan ini. Menurutnya, ada dua faktor yang membuat BI kemungkinan besar mempertahankan kebijakan suku bunganya, yakni pergerakan rupiah yang masih cenderung melemah dan pernyataan dari Ketua The Federal Reserve, Jerome Powell, yang menegaskan bahwa penurunan suku bunga lebih lanjut di AS belum diperlukan.
Di tengah ketidakpastian ini, rupiah berhasil menguat beberapa hari sebelumnya, dengan penutupan pada Selasa (19/11/2024) tercatat naik 0,13% ke level Rp15.825 per US$. Fluktuasi harian rupiah pada periode tersebut menunjukkan kisaran Rp15.780 hingga Rp15.835 per US$. Penguatan ini didorong oleh antisipasi pasar terhadap hasil RDG BI, yang diperkirakan akan menentukan arah pergerakan rupiah lebih lanjut.
Namun, tidak hanya kebijakan BI yang menjadi perhatian pasar. Sentimen global, terutama terkait dengan kebijakan suku bunga dari bank sentral China, turut memberikan dampak. China, yang juga mengumumkan kebijakan suku bunganya pada hari yang sama dengan BI, memilih untuk mempertahankan suku bunga stabil di level 3,1% untuk loan prime rate satu tahun dan 3,6% untuk suku bunga kredit lima tahun, sesuai dengan proyeksi pasar.
Di sisi teknikal, pergerakan rupiah menunjukkan adanya potensi penguatan lebih lanjut, dengan level support yang terpantau di Rp15.685/US$, jika tren positif berlanjut. Namun, jika terjadi pelemahan, resistance di level Rp15.885/US$ menjadi area yang perlu diperhatikan oleh para pelaku pasar. Sentimen yang berkembang di pasar dan keputusan suku bunga BI hari ini akan menjadi kunci utama bagi pergerakan rupiah selanjutnya. (red)