Kepala Desa Di Lampung Utara Diduga Ikut ‘Keroyok’ Wartawan

waktu baca 2 menit

GANTANEWS.CO, Lampung Utara – Kekerasan terhadap pegiat Pers kembali terjadi. Kali ini dialami Andi, wartawan Tempo. Ia mendapatkan perlakuan tidak baik, dikeroyok oleh oknum Pemerintah Desa Srimenanti, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung, Selasa (01/06/2021).

Kejadian ini diduga karena ada pemberitaan tentang aparat desa setempat di Media Siber hariantempo.com. Berita itu berjudul ‘Usai di beritakan, Aparat desa Srimenanti ancam KPM dan ajak berkelahi wartawan’ pada 1 Mei 2021.

“Kejadian ini pasca pemberitaan itu, terkait permasalahan bantuan sosial PKH dan BPNT yang di pertanyakan oleh KPM kenapa bantuan tersebut tidak masuk-masuk,” kata Andi di kediamannya, Rabu, (02/06/2021).

“Aparat Desa saat itu menjawab itu bukan urusan kami, itu urusan pendamping, namun anehnya Pemerintah Desa yang naik pitam,” sambung Andi menjelaskan.

“Kemudian salah satu bagian dari Pemerintah Desa mendatangi saya, sembari menantang di kediaman saya sendiri, sehingga terjadi satu peristiwa perkelahian antar saya dengan Jamuri,” jelasnya lagi.

“Peristiwa itu dilerai istri saya dan bapak mertua. Tapi beberapa menit kemudian, kembali datang rombongan yang dipimpin Makmun Kepala Desa, Anak Kepala Desa bernama Wawan, Rusli dan Jejen langung melakukan pemukulan dengan saya, di rumah kediaman mertua saya,” keluhnya.

Atas kejadian itu Andi akhirnya melaporkan itu ke Polsek Tanjung Raja dengan bukti lapor Nomor : LP /B-15/VI/2021/ Polda Lampung/ Res-Lamut/ Sek Tanjung Raja dengan dugaan pengeroyokan disertai penganiayaan.

“Semua permasalahan saya serahkan dengan pihak hukum, dan saya berharap pihak hukum juga harus netral dalam persoalan yang saya alami,” pungkasnya.

Terpisah, Makmun Kepala Desa Serimenanti membantah.

“Saat itu saya datang karena ditelpon istri Jamuri yang mengatakan suaminya dipukul, sampai di kediaman Andi memang benar sedang terjadi keributan, saya lerai. Kalaupun Andi kami aniaya pasti sudah babak belur, bayangkan saja kalau di pukul sama tujuh orang” jawabnya.

Sementara, Julkarnain Humas Polres Lampung Utara ketika dikonfirmasi media ini mengatakan masih menunggu perkembangan.  

“Sepertinya sudah di laporkan Kapolseknya ke Kasat/kapolres, tentu saya menunggu apa dari Kapolsek dan kasatnya,” jawabnya. (Tim/Red)

Follow me in social media: