Kecelakaan Bus Pariwisata di Indonesia: Tragedi yang Terus Berulang
Gantanews.co – Kecelakaan bus pariwisata kembali menjadi sorotan setelah peristiwa tragis di Subang, Jawa Barat, pada 11 Mei 2024, yang merenggut 11 nyawa. Kejadian ini menambah deretan kecelakaan bus pariwisata yang terus berulang di Indonesia, meninggalkan duka mendalam bagi korban dan keluarga.
Data dari berbagai sumber menunjukkan bahwa kecelakaan bus pariwisata di Indonesia masih menjadi momok menakutkan. Dalam kurun waktu 2,5 tahun terakhir, sedikitnya 6 kecelakaan bus pariwisata telah terjadi, dengan total korban jiwa mencapai 56 orang.
Berikut kejadian-kejadian kecelakaan bus pariwisata rentang 2022 hingga 2024 yang berhasil Gantanews.co rangkum:
6 Februari 2022
Sebuah bus yang mengangkut rombongan wisatawan asal Sukoharjo, Jawa Tengah, mengalami kecelakaan di Bukit Bego, Jalan Imogiri-Dlingo, Dusun Kedungbuweng, Wukirsari, Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Minggu 6 Februari 2022.
Dilansir dalam laman Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) (knkt.go.id), kecelakaan tunggal bus pariwisata dengan nomor polisi AD1507 EH tersebut akibat rem blong dan hilang kendali saat berada di jalan menurun hingga menabrak tebing.
Dalam kejadian tersebut, 14 orang meninggal dunia, empat orang dikabarkan meninggal dunia di lokasi kejadian. Empat orang mengalami luka berat dan 29 orang luka ringan
14 Mei 2022
Senin, 16 Mei 2022 pukul 06.00 WIB mobil bus pariwisata dengan nomor kendaraan S-7322-UW membawa muatan sebanyak 33 orang termasuk awak kendaraan sebanyak dua orang mengalami kecelakaan tunggal di ruas jalan tol Surabaya – Mojokerto, tepatnya di Kecamatan Jetis, Mojokerto, Jawa Timur.
Berdasarkan hasil investigasi kecelakaan yang dikeluarkan oleh KNKT, bus yang mengangkut rombongan asal Surabaya itu sedang dikemudikan oleh sopir cadangan dan mengalami tidur sesaat (microsleep). Sehingga kendaraan oleng ke kiri, keluar dari badan jalan dan melaju di rumput bahu jalan. Selanjutnya bus wisata menabrak pagar pengaman jalan kemudian menabrak kerb jalan tol. Hal ini mengakibatkan ban kendaraan pecah dan bus menabrak tiang VMS (Variable Message Sign)
Kecelakaan ini mengakibatkan 16 orang penumpang meninggal dunia dan 17 orang luka ringan.
7 Mei 2023
Bus Pariwisata B 7260 CGA membawa rombongan wisata religi dari Tangerang Selatan sebanyak 50 orang mengalami kecelakaan tunggal di Wisata Guci, Kecamatan Bumijawa, Tegal, Jawa Tengah, pada Minggu (7/05/2023) sekitar pukul 08.30 WIB.
Saat persiapan kembali ke Tangerang, bus yang saat itu sedang parkir, sambil menunggu penumpang lainnya naik, sopir bus berkordinasi dengan panitia, tiba-tiba bus melaju dan meluncur ke arah jalanan yang menurun. Sopir cadangan sempat berusaha mengejar bus yang sudah terisi penumpang sebanyak 35 orang, namun tidak terkejar hingga akhirnya jatuh ke jurang Sungai Guci.
Akibat kejadian itu, 2 orang meninggal dunia, 2 orang luka berat dan 31 orang mengalami luka ringan
31 Januari 2024
Bus pariwisata dengan nomor polisi AB 7072 AN membawa rombongan ziarah wali asal Karangjan, Pandaan, Pasuruan Jateng mengalami kecelakaan pada Minggu, 28 Januari 2024.
Diduga karena sopir bus mengantuk, bus berjalan oleng ke kanan hingga melewati garis markah di tengah jalan hingga kemudian menabrak dump truk tronton bernopol L 9310 UU yang melaju dari arah berlawanan.
Tabrakan yang terjadi di Jalan Raya Bungah, Desa Kemangi, Kecamatan Bungah, Gresik mengakibatkan 5 orang penumpang bus meninggal dunia dan 15 orang penumpang lainnya mengalami luka-luka.
8 Februari 2024
Sebuah bus pariwisata Saestu Trans mengangkut 53 penumpang yang hendak berwisata ke Pantai Parangtritis dan Puncak Becici terguling di kawasan Bukit Bego pada Kamis (8/2/2024) sekitar pukul 14.00 WIB.
Diduga akibat rem blong, tepat di tikungan Wanagama Bawah Bukit Bego, Imogiri, Bantul di jalanan menurun sopir bus banting kemudi ke kanan yang mengakibatkan bus dengan nomor polisi E 7607 V jatuh ke sebelah kiri dan terguling ke bawah.
Akibat kecelakaan tersebut, tiga orang meninggal dunia dan 36 penumpang lainnya luka-luka.
11 Mei 2024
Bus yang membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok mengalami kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5) malam. Insiden ini menyebabkan 12 orang meninggal dunia. Mereka adalah 10 siswa dan 1 guru SMK Lingga Kencana, sementara satu korban lainnya adalah pengendara motor.
Bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD 7524 OG mengalami kecelakaan saat bertolak dari Bandung untuk kembali ke Depok via Subang. Diduga akibat rem blong, sopir bus panik dan tidak bisa mengendalikan kendaraan. Menurut sopir bus, ia telah mencoba mencari jalur penyelamat atau alternatif di sekitar lokasi namun tidak menemukannya. Hingga akhirnya ia memutuskan banting ke kanan untuk menabrakkan ke tiang listrik. Namun nahas, sebelum itu, bus menabrak sepeda motor yang saat itu sedang parkir, hingga akhirnya bus terbalik.
Faktor yang melatarbelakangi kecelakaan bus pariwisata ini pun beragam. Bus yang tidak laik jalan seperti rem blong menjadi penyebab utama dalam beberapa kasus, seperti kecelakaan Subang dan Imogiri 2. Selain itu, faktor lain seperti kelalaian pengemudi, kondisi jalan yang tidak memadai, dan bus yang tidak laik jalan juga turut berkontribusi.
Kasus kecelakaan bus pariwisata ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan dalam berwisata.
Kecelakaan bus pariwisata dapat dicegah jika semua pihak bekerja sama dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Mari jadikan tragedi ini sebagai momentum untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan dalam berwisata, sehingga perjalanan wisata menjadi lebih menyenangkan dan bebas dari rasa khawatir. (int)