Isi Lengkap Tulisan Tangan Nota Pembelaan Bharada E, “Apakah harga kejujuran harus dibayar 12 tahun penjara”

waktu baca 7 menit
Terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E saat membacakan nota pembelaan atau pleidoi dalam perkara pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2023). (Sumber: KOMPAS TV)

GANTANEWS – Nota Pembelaan ini dibacakan pada sidang perkara 798/Pid.B/2022/PN JKT.SEL atas nama Richard Eliezer di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu, (25/01/2023) malam.

Kepada majelis hakim terdakwa Eliezer mengatakan bahwa ia menulis nota pembelaannya di Rutan Bareskrim. Terlihat dari lembar kertas, sepertinya terdakwa menulis nota pembelaannya dengan tulisan tangannya sendiri.

Terdakwa memberi judul nota pembelaannya:

“Apakah harga kejujuran harus dibayar 12 tahun penjara”

Berikut isi selengkapnya:

Yang mulia Ketua dan anggota majelis hakim.
Yang terhormat Jaksa penuntut umum, Tim penasehat hukum dan para hadirin yang saya hormati.

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga pada saat ini saya masih diberikan kesempatan untuk mengikuti jalannya persidangan ini dalam keadaan baik dan sehat.

Perkenankan saya menyampaikan terima kasih kepada yang mulia ketua dan anggota majelis hakim yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menyampaikan pembelaan pribadi saya selaku terdakwa dalam perkara yang telah disedangkan pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan ini.

Majelis hakim yang saya muliakan.
Pertama-tama saya ingin menyampaikan permohonan maaf sekali lagi yang sebesar-besarnya serta pengampunan terutama kepada keluarga dari Almarhum Bang Yos.

Tidak ada kata-kata lain yang dapat saya sampaikan selain permohonan maaf dan penyesalan yang mendalam atas apa yang telah terjadi kepada Almarhum Bang Yos dan keluarga Bang Yos.

Juga kepada kedua orang tua saya dan keluarga saya, mohon maaf Mama Papa. Maafkan saya atas peristiwa yang terjadi ini sehingga membuat Mama dan Papa serta keluarga bersedih dan kelelahan.

Maafkan kalau karena kejujuran saya ini sudah membuat mama sedih harus melihat saya di sini.

Saya tahu mama sedih, tapi saya tahu Mama bangga saya berjuang untuk terus menjalankan perkataan Mama menjadi anak yang baik dan jujur.

Saya berterima kasih Mama selalu ada mendukung saya di sini. Maafkan saya apa karena akibat peristiwa ini Papa harus kehilangan pekerjaan.

Terima kasih untuk Mama dan Papa karena telah mengajarkan nilai-nilai kebaikan kejujuran dan kerja keras dalam hidup saya dan kakak saya sejak kami kecil.

Saya juga meminta maaf kepada tunangan saya karena harus bersabar menunda rencana pernikahan kami, walaupun sulit diucapkan, tapi saya berterima kasih atas kesabaran dan cinta kasih dan perhatian.

Kalaupun kamu harus menunggu, tunggulah saya menjalani proses hukum ini. Kalaupun lama saya tidak akan egois dengan memaksa kamu menunggu saya.

Saya ikhlas apapun keputusanmu karena bahagiamu adalah bahagiaku juga.

Saya juga sampaikan permohonan maaf kepada bapak Kapolri serta semua penyidik dalam perkara ini di mana sebelumnya saya sempat tidak berkata yang sebenarnya yang membuat saya selalu merasa bersalah dan bertentangan batin saya sehingga akhirnya saya dapat menemukan jalan kebenaran dalam diri saya untuk mengungkapkan dan menyatakan kejujuran.

Majelis hakim yang saya muliakan bahwa menjadi anggota Polri khususnya bagian dari keluarga korps Brimob adalah suatu mimpi dan kebanggaan bagi saya dan keluarga. Setelah menjalani 4 kali tes bintara. di mana sepanjang perjalanan tes yang berkali-kali dari tahun 2016 hingga 2019. 4 tahun saya tetap bekerja sebagai sopir di sebuah hotel di Manado untuk membantu orang tua saya karena saya tahu untuk menjadi anggota Polri tidak mudah bagi saya tetapi saya terus berusaha.

Saya tumbuh di keluarga yang sangat sederhana, menjadikan saya ingin terus berusaha untuk membanggakan orang tua saya setelah keempat kali saya mengikuti tes.

Akhirnya saya dinyatakan lulus dengan peringkat satu di Polda Sulut hal yang sangat membahagiakan dan membanggakan bagi saya dan keluarga di mana cita-cita saya hampir tercapai menjadi seorang prajurit Brimob untuk mengabdi kepada negara dan dapat saya wujudkan kemudian saya menjalankan pendidikan di Watukosek Jawa Timur 30 Juni 2019.

Saya meninggalkan kota kelahiran Saya dari Manado ke Jawa Timur dengan membawa bekal sisa tabungan saya.

Sebelum saya merantau ke watukosek saya ingat sebelum saya pergi ke bandara saya berkata Mak sudah mau saya sudah mau mengikuti pendidikan Mama saya dengan bangga sambil menangis memberi saya semangat dan doa saya pun menangis menjawab akan menjalankan pendidikan dengan baik agar Papa Mama bangga saat itu Papa saya masih bekerja sebagai seorang supir dan Mama saya seorang ibu rumah tangga yang menjalankan kegiatan sosial di gereja.

Setelah menjalani pendidikan dan penempatan di resimen 1 pelopor penugasan pertama saya saat gas operasi tinombala Poso selama 7 bulan dari Maret sampai Oktober 2020 sebagai seorang navigator.

Kemudian penugasan berikutnya di Manokwari Papua Barat menjadi tim pengamanan Pilkada Desember 2020, kemudian penugasan evakuasi Sriwijaya Air pada Januari 2021 dan saya bertugas di Cikeas Jawa Barat di resimen 1 pelopor Januari hingga Agustus 2021 dan saya aktif mengikuti kegiatan sosial di kesatuan dan pada bulan September 2021 saya dipercaya menjadi pelatih vertical Rescue resimen 1 pelopor untuk menjadi anggota untuk melatih anggota untuk kesiapan menjadi tim SAR jika diperlukan September hingga November 2021 dan pada tanggal 30 November 2021 saya dipanggil ke Mako Brimob dan terpilih menjadi driver Pak Ferdi Sambo yang saat itu menjabat sebagai Kadiv Propam.

Saya tidak pernah menduga apalagi mengharapkan peristiwa yang sekarang menimpa diri saya di masa awal-awal pengabdian saya atas kecintaan saya terhadap negara dan kesetiaan kepada Polri khususnya.

Saya dipilih menjadi ajudan yang di mana tugas saya menjaga dan mengawal atasan. Di usia saya ini tidak pernah terpikirkan ternyata oleh atasan saya di mana Saya bekerja memberikan pengabdian kepada seorang jenderal berpangkat bintang dua yang sangat saya percaya dan saya hormati di mana saya yang hanya seorang prajurit rendah berpangkat berada yang harus mematuhi perkataan dan perintahnya, ternyata saya diperalat saya dibohongi dan disia-siakan bahkan kejujuran yang saya sampaikan tidak dihargai malahan saya dimusuhi.

Begitu hancurnya perasaan saya dan goyahnya mental saya sangat tidak menyangka akan mengalami peristiwa menyakitkan seperti ini dalam hidup saya.

Namun Saya berusaha Tegar.

Saya diajarkan dalam kesatuan saya untuk tidak pernah berkhianat. Korbankan jiwa raga untuk Negara hanya berserah kepada kehendak Tuhan utama setia pada Ibu Pertiwi bahwa ikrar dan janji setia terhadap negara dan pimpinan akan terus terpatri dalam hati saya.

Atas apa yang telah terjadi pada diri saya saat ini menjadi suatu pembelajaran sangat penting dalam kehidupan saya dalam pendewasaan diri. Kiranya Tuhan menolong saya izinkan saya mengutip suatu ayat Alkitab yang orang tua saya selalu ingatkan kepada saya saat kami sedang sedih dan lemah yang menjadi kekuatan saya.

Mazmur 34 ayat 19, Sebab Tuhan dekat dengan orang yang patah hatinya dan ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.

Saya yakin kesetiaan ini akan bernilai di mata tuhan sebagai seorang prajurit Brimob yang latar belakangnya adalah para militer saya dididik untuk taat dan patuh serta tidak mempertanyakan perintah atasan saya. Apabila ada yang mengganggu ketaatan dan kepatuhan saya Apabila ada yang menganggap ketaatan dan kepatuhan saya membabi buta maka pada malam hari ini saya menyerahkan kepada kebijaksanaan majelis hakim.

Pada akhirnya perkenankan saya mengucapkan banyak terima kasih khususnya kepada bapak Presiden Joko Widodo, Bapak Menkopolhukam Pak Mahfud MD, pimpinan Polri yaitu Bapak Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Wakapolri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono, Bapak Kabareskrim Komisaris Jenderal
Agus Andrianto dan Komandan Korps (Dankor) Brimob Komjen Anang Revandoko yang juga saya telah saya anggap seperti orang tua saya sendiri kepada para komandan rekan-rekan dan senior yang tidak bisa saya Sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan serta masih memberikan kepercayaan kepada saya untuk dapat mengungkap kebenaran.

Terima kasih juga kepada LPSK yang telah mendampingi dan memberikan perlindungan kepada saya hingga saat ini dan tidak lupa kepada seluruh masyarakat Indonesia yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada saya akhirnya Tuhan senantiasa mencurahkan berkatnya kepada kita semua.

Yang mulia Ketua dan anggota majelis hakim yang terhormat jaksa penuntut umum tim
penasehat hukum dan para hadirin yang saya hormati sebagai penutup saya memohon kepada yang
mulia Ketua dan anggota majelis hakim sudilah kiranya menerima pembelaan saya ini.

Apakah saya harus bersikap pasrah terhadap arti keadilan dan atas kejujuran saya akan tetap berkeyakinan bahwa kepatuhan Kejujuran adalah segala-galanya dan keadilan nyata bagi mereka yang mencarinya bahwa sekalipun demikian apabila yang mulia ketua dan anggota majelis hakim sebagai wakil Tuhan ternyata berpendapat lain maka saya hanya dapat memohon kiranya memberikan putusan terhadap diri saya yang seadil-adilnya.

Kalaulah karena pengabdian saya sebagai seorang ajudan menjadikan saya seorang terdakwa kini saya serahkan masa depan saya kepada putusan menjadi Hakim.

Selebihnya Saya hanya dapat berserah kepada kehendak Tuhan.

Demikian pembelaan pribadi yang dapat saya sampaikan dengan harapan dapat dikabulkan oleh yang mulia Ketua dan anggota majelis hakim Kiranya Tuhan yang maha kuasa senantiasa melimpahkan bimbingan tuntunan dan hikmatnya kepada segenap pengabdian kita semua.

Kekuatan seorang Bhayangkara Brimob tidak lahir dari kesenangan melainkan dari penderitaan panjang yang dilaluinya dengan tekun.

Satya Prabu setia kepada negara dan pimpinan.

Rutan Bareskrim., Jakarta 25 Januari 2023
Hormat saya

Follow me in social media: