Gantanews.co – Ledakan terjadi di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Bulan Bintang (PBB), Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Jumat malam (20/9/2024). Ketua Umum PBB, Fahri Bachmid, membenarkan insiden ini yang disertai kebakaran di salah satu ruangan lantai dua.
Menurut Fahri, kejadian tersebut diduga kuat akibat kelalaian. Hasil penyelidikan dari Polres Jakarta Selatan dan tim Gegana Brimob tidak menemukan indikasi adanya bahan peledak atau tindakan terorisme. “Peristiwa ini lebih kepada masalah teknis dan kelalaian manusia, yang secara tidak sengaja menyebabkan percikan api kecil,” ungkapnya.
Fahri menjelaskan bahwa api pertama kali terlihat pada pukul 17.28 WIB melalui rekaman CCTV yang menunjukkan percikan api muncul dari salah satu laci lemari arsip di ruangan tersebut. Dua menit kemudian, terdengar bunyi ledakan kecil yang mirip dengan suara koper jatuh. Berkat kesigapan petugas keamanan yang sedang berjaga, api berhasil dipadamkan dalam waktu sekitar 10-15 menit, tanpa menimbulkan korban jiwa maupun luka.
Setelah insiden tersebut, tim Gegana Brimob langsung diterjunkan untuk mengamankan lokasi. Pada Jumat malam, setidaknya tujuh personel bersenjata lengkap dari tim Gegana terlihat berjaga di depan kantor DPP PBB, bersama beberapa petugas polisi dan pria berpakaian sipil. Mereka memastikan bahwa lokasi tersebut aman dan tidak terdapat bahan berbahaya yang dapat menimbulkan ledakan susulan.
Wakil Ketua Umum PBB, Randy Bagasyudha, turut menegaskan hasil pemeriksaan tim Gegana yang menyimpulkan bahwa insiden tersebut murni akibat kelalaian teknis.
“Tidak ada bahan peledak yang ditemukan. Ledakan ini terjadi karena adanya reaksi antara panas dan pengharum ruangan yang disimpan di dalam laci,” jelas Randy.
Berdasarkan rekaman CCTV yang ditunjukkan Randy, api muncul dari filing cabinet di ruang tunggu lantai dua sekitar pukul 17.28 WIB. Pada saat itu, tidak ada seorang pun di dalam ruangan, karena terkunci sejak terakhir kali digunakan sekitar pukul 16.00 WIB. Dua menit kemudian, terdengar bunyi ledakan kecil yang memicu perhatian petugas keamanan.
Petugas yang berjaga segera memadamkan api menggunakan alat pemadam kebakaran ringan (APAR). Proses pemadaman berlangsung selama kurang lebih 15 menit dan berhasil menahan api agar tidak menyebar lebih luas. Meski demikian, pengurus DPP PBB tetap berkoordinasi dengan pemadam kebakaran, PLN, Polres Jakarta Selatan, Inafis, serta Gegana untuk memastikan keselamatan di lokasi kejadian.
Setelah melakukan pemeriksaan intensif, pihak kepolisian dan tim Gegana menyatakan bahwa ledakan tersebut tidak berkaitan dengan aksi terorisme.
“Ini adalah masalah teknis yang disebabkan oleh kelalaian. Tidak ada unsur kesengajaan dalam insiden ini,” tegas Randy.
Meski demikian, pihak PBB terus berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Randy menambahkan bahwa tidak ada korban jiwa ataupun luka dalam insiden tersebut.
“Untungnya, saat ledakan terjadi, ruangan sedang kosong dan terkunci,” ungkapnya. Pengurus DPP PBB kini sedang mengevaluasi sistem keamanan untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang. (red)