Ini Cerita Beras PPKM Mesuji Lampung Berwarna Kuning dan Berbatu Yang Dikembalikan Warga

waktu baca 4 menit
Beras bantuan PPKM yang dinilai tidak layak konsumsi yang dikembalikan Warga Desa Mulya Agung, Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji Lampung, Selasa (24/8/2021).

GANTANEWS.CO, MESUJI — Masyarakat Desa Mulya Agung, Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji Lampung mengembalikan beras Bantuan PPKM ke balai desa setempat, Selasa (24/8/2021).

Selain menilai beras bantuan tersebut tidak layak, mereka meminta diganti yang lebih bagus. Soni Imawan, Kepala Desa Mulya saat di wawancara media, pada Selasa (24/08/21) membenarkan hal itu.

“Masyarakatnya mengembalikan ke balai desa karena mereka menilai beras tidak layak konsumsi,” kata Soni.

Soni menjelaskan, desanya mendapat bantuan beras PPKM 84 karung. Realisasinya tetapi hanya ada 82 karung desanya terima. Hasilnya masyarakat juga mengeluh.

“Masyarakat banyak yang ngeluh, beras dinilai tidak layak konsumsi, dilihat kasat mata beras terlihat kuning, ada batu, lalu ada beberapa karung yang sudah menggumpal seperti tersiram air,” tambahnya.

Mendengar aduan dan penolakan masyarakatnya, Soni akhirnya mengimbau penerima bantuan memulangkan beras bantuan tersebut bagi yang berkeberatan ke balai desa. Dia tidak ingin warganya mengalami sakit perut atau yang tidak di inginkan.

Meski berterima kasih, Soni berharap pemerintah menggantinya. Dia berencana akan berkoordinasi dengan pihak – pihak terkait.

“Saya berharap kepada pemerintah dapat mengganti beras bantuan PPKM yang lebih layak,” pungkasnya.


Tidak Kompaknya Kepala Bulog Tuba dan Kadis Pertanian Soal Beras PPKM

Kepala Gudang Bulog Tulangbawang Aswir mengklaim beras bantuan PPKM yang dibagikan untuk masyarakat merupakan hasil beras petani Mesuji. Namun keterangan tersebut tidak dibenarkan Kadis Pertanian, Pariman.

Pariman mengaku tidak mungkin beras mesuji tidak layak. “Nggak mungkin kalau itu beras petani Mesuji. Itu jelek dan tidak layak konsumsi, seperti yang dibagikan Bulog Tulangbawang,” kata Pariman, Selasa (24/8/21).

Menurut Pariman, tidak ada penyerapan Bulog dari petani Mesuji selama 2 tahun terakhir ini.

“Jadi yang dibagikan Bulog untuk PPKM masyarakat Mesuji itu nggak mungkin beras petani Mesuji. Suruh datang ke sini Kepala Bulog itu kalau mengatakan beras petani Mesuji jelek,” tuturnya.

Diketahui sekitar 140 ton beras  yang dibagikan untuk masyarakat Mesuji dari Pemerintah Pusat melalui gudang Bulog Tulangbawang dan gudang Bulog mesuji untuk bantuan PKKM di masa pendemi Covid-19.


DPRD ‘Berang’ dan Akan Panggil Bulog Tulang Bawang

Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Mesuji, Idrus Topik mengatakan, pihaknya akan akan mengambil tindakan apabila beras yang kondisinya tidak layak konsumsi tersebut tetap dibagikan ke masyarakat.

“Kami selaku DPRD Kabupaten Mesuji akan segera memanggil pihak Bulog Tulang Bawang,” tegasnya.

Menurutnya, sah-sah saja Bulog mengatakan beras itu dari Kabupaten Mesuji.

“Tetapi itu kesalahan Bulog, bukan kesalahan petani Mesuji. Beras yang disalurkan ke warga Mesuji itu tidak semua dari Mesuji. Sebab beras tersebut campur dari daerah lain juga,” kata Idrus, Selasa (24/08/2021).

“Ketika petani menyerahkan beras tersebut ke Bulog, kan ada mekanismenya. Bisa saja beras tersebut kurang pengeringan,” lanjutnya.

Menurut Idrus, mekanisme dari proses penyimpanan, dan penerimaan beras yang bagus atau yang kurang bagus pihak Bulog yang lebih tahu.

“Apabila pada proses penerimaan beras dari petani jelek, yang melakukan pengecekan Bulog. Tetapi apabila pada saat proses penerimaan beras yang jelek tetap diterima Bulog, berarti salah Bulog,” jelasnya.

Idrus juga mengatakan, bisa saja terjadi kesalahan dalam penyimpanan beras di gudang Bulog yang ada di Kabupaten Tulangbawang. Sehingga kondisi beras bisa menjadi kuning, menggumpal, dan berbau apek.


Kepala Bulog Tuba Aswir Sempat Klaim Polda Polres dan Larang Wartawan

Minggu Lalu, (16/8), Kepala Bulog Tulangbawang, Aswir, mengklaim sudah melakukan survey kepada penerima bantuan beras PPKM di Kabupaten Mesuji.

Dari ribuan warga Mesuji, hanya 10 yang disurvey. Dan kata dia, ke-10 orang tersebut mengatakan beras PPKM bagus.

“Dari 10 yang disurvey, semuanya bilang bagus,’ kata Aswir, Senin (16/8).

Kata Aswir, jika ada masyarakat yang menyebut beras bantuan tidak layak konsumsi, silahkan dikembalikan melalui Kantor Pos.

“Kita dari pihak penyedia akan mengganti beras tersebut,” jelasnya.

Menurut dia, ada sekitar 140 ton beras yang dibagikan pemerintah pusat melalui Bulog untuk masyarakat Mesuji.

“Ya kalau kita ngecek satu persatu kita tidak mampu. Hanya sebatas 10 sampel saja yang kita datangi ke rumah warga bersama anggota Polda Lampung dan anggota Polres mesuji untuk memastikan beras tersebut dengan keadaan bagus dan layak konsumsi,” katanya.

Soal kelanjutan pengecekan mutu beras, Aswir mengaku akan melakukannya lagi namun dia tidak menyebutkan kapan waktunya. Yang menarik, dia tak mau melibatkan wartawan dalam pengecekan tersebut.

“Itu terserah kami dari Bulog, kapan saja kita akan cek dan didampingi orang Polda dan Polres di lapangannya. Kamu orang, wartawan, tidak boleh ikut dalam pengecekan beras bantuan ke masyarakat. Karena kita punya orang Polda. Jangan ikut – ikut ke lapangan,” katanya sambil mematikan telpon.

Sebelumnya, beberapa warga masyarakat di Mesuji mengeluhkan kualitas beras bantuan untuk PPKM. Menurut warga, beras yang dibagikan jauh dari kata layak konsumsi. (Tim/Red)