Ini 10 Provinsi dengan Peningkatan Daya Saing Digital Terbaik 2024, Lampung Diposisi Memprihatinkan
Gantanews.co – Dalam laporan East Ventures – Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2024, daya saing digital sejumlah provinsi di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan pada tahun 2024, berkat berbagai program pembangunan daerah terkait digitalisasi. Laporan ini telah dirilis rutin sejak 2020 untuk mengukur dan memantau perkembangan daya saing digital di Indonesia, mulai dari skala daerah hingga nasional.
Dalam edisi kelima EV-DCI tahun 2024, pengukuran indeks dilakukan di 38 provinsi dan 157 kota/kabupaten. EV-DCI mengukur daya saing digital setiap daerah berdasarkan tiga sub-indeks yang mencakup sembilan pilar penilaian, yaitu:
- Input: Sumber Daya Manusia, Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Pengeluaran TIK.
- Output: Perekonomian, Kewirausahaan dan Produktivitas, Ketenagakerjaan.
- Penunjang: Infrastruktur, Keuangan, Regulasi, dan Kapasitas Pemerintah Daerah.
Hasil pengukuran ini kemudian dirumuskan dalam skor 0-100, di mana semakin tinggi skornya, daya saing digital suatu wilayah diasumsikan semakin baik. Pada tahun 2024, terdapat sepuluh provinsi yang mencatat peningkatan skor indeks paling signifikan (meningkat lebih dari 2 poin dibanding tahun 2023). Berikut rincian kenaikan skor EV-DCI di sepuluh provinsi tersebut dan ulasan singkat tentang faktor-faktor yang menopang daya saing digitalnya.
- Gorontalo Gorontalo meraih skor EV-DCI 38,1 poin pada 2024, meningkat tiga poin dibanding tahun lalu. Kenaikan skor ini didukung oleh program Remaja Cakap Digital (Recak Digital) dan pelatihan Digital Entrepreneurship Academy (DEA).
- DKI Jakarta DKI Jakarta mencapai skor 78,2 poin, meningkat 2,6 poin dari tahun lalu. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan rasio penduduk yang mengakses internet dari sekolah dan kekuatan pada pilar Kewirausahaan dan Produktivitas.
- Sumatera Utara Sumatera Utara meraih skor 46 poin, meningkat 2,6 poin dari tahun lalu, berkat program Literasi Digital dan Fast Track Digitalisasi (FTD).
- Sulawesi Tenggara Sulawesi Tenggara meraih skor 37,8 poin, meningkat 2,6 poin, karena sejumlah proyek infrastruktur jaringan digital nasional.
- Bali Bali meraih skor 49,9 poin, meningkat 2,5 poin, didukung oleh program Bali Smart Island yang menyediakan wi-fi gratis di berbagai lokasi strategis.
- Kepulauan Riau Kepulauan Riau meraih skor 47,8 poin, meningkat 2,5 poin, dengan peningkatan akses internet dan digitalisasi tata kelola keuangan daerah.
- Kalimantan Timur Kalimantan Timur meraih skor 46,8 poin, meningkat 2,4 poin, didukung oleh peningkatan akses internet di sekolah dan sebaran titik fiber optik.
- Jawa Barat Jawa Barat meraih skor 60 poin, meningkat signifikan berkat berbagai inisiatif digital di sektor pendidikan dan UMKM.
- Jawa Timur Jawa Timur meraih skor 52,3 poin, dengan peningkatan yang didorong oleh penguatan infrastruktur digital dan program pelatihan teknologi.
- DI Yogyakarta DI Yogyakarta meraih skor 51,2 poin, dengan peningkatan signifikan berkat program pengembangan kewirausahaan digital dan akses internet yang lebih luas.
Namun, di tengah peningkatan yang dialami oleh beberapa provinsi, Lampung berada di posisi yang memprihatinkan. Dengan skor 34,9 poin, Lampung masih tertinggal dalam berbagai aspek digitalisasi. Dari 38 provinvi, Lampung berada diposisi 27. Tantangan utama yang dihadapi Lampung termasuk peningkatan infrastruktur digital, pengembangan sumber daya manusia yang kompeten dalam bidang TIK, serta perluasan program literasi digital dan pelatihan untuk pelaku UMKM.
Berikut daftar lengkap peringkat daya saing digital dari laporan EV-DCI 2024:
1. DKI Jakarta: 78,2 poin
2. Jawa Barat: 60 poin
3. Jawa Timur: 52,3 poin
4. DI Yogyakarta: 51,2 poin
5. Banten: 50,3 poin
6. Bali: 49,9 poin
7. Kepulauan Riau: 47,8 poin
8. Kalimantan Timur: 46,8 poin
9. Sumatera Utara: 46 poin
10. Jawa Tengah: 45,7 poin
11. Sulawesi Selatan: 43 poin
12. Sumatera Barat: 42 poin
13. Kalimantan Utara: 39,1 poin
14. Riau: 38,7 poin
15. Kalimantan Selatan: 38,6 poin
16. Bengkulu: 38,5 poin
17. Sulawesi Utara: 38,5 poin
18. Kepulauan Bangka Belitung: 38,2 poin
19. Jambi: 38,1 poin
20. Gorontalo: 38,1 poin
21. Sulawesi Tenggara: 37,8 poin
22. Sumatera Selatan: 36,4 poin
23. Aceh: 36,3 poin
24. Maluku: 36,1 poin
25. Nusa Tenggara Barat: 35,5 poin
26. Kalimantan Tengah: 35,5 poin
27. Lampung: 34,9 poin
28. Nusa Tenggara Timur: 34,8 poin
29. Kalimantan Barat: 34,1 poin
30. Papua Barat: 32,6 poin
31. Sulawesi Tengah: 31,8 poin
32. Papua Barat Daya: 31,8 poin
33. Maluku Utara: 31,1 poin
34. Papua: 30,8 poin
35. Sulawesi Barat: 30,3 poin
36. Papua Selatan: 28,4 poin
37. Papua Tengah: 17,8 poin
38. Papua Pegunungan: 17,8 poin
Meskipun beberapa provinsi menunjukkan peningkatan signifikan dalam daya saing digital mereka pada tahun 2024, Lampung masih menghadapi tantangan besar untuk mengejar ketertinggalan. Peringkat ke-27 dengan skor 34,9 poin menandakan perlunya langkah-langkah strategis dan kebijakan yang lebih agresif dari pemerintah provinsi untuk memperkuat infrastruktur digital, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam teknologi, dan mendorong digitalisasi sektor-sektor kunci seperti pendidikan dan UMKM. Dengan komitmen dan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, Lampung memiliki potensi besar untuk memperbaiki posisi dan berkontribusi lebih signifikan dalam peta digitalisasi nasional di masa mendatang. Peningkatan daya saing digital bukan hanya tentang angka dan peringkat, tetapi juga tentang menciptakan peluang baru dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh provinsi. (int)