Indrawan, Anggota DPRD Bandarlampung Sosialisasi IPWK di Kecamatan Panjang

waktu baca 2 menit
Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (IPWK)

GANTANEWS, Bandarlampung – Anggota Komisi IV DPRD Kota Bandarlampung Ir. Indrawan, melaksanakan Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (IPWK) di Kelurahan Panjang Selatan Kecamatan Panjang, Rabu (15/3/2023).

Indrawan, anggota Fraksi Partai Golkar ini mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Panjang terutama masyarakat Harapan Jaya Kelurahan Panjang Selatan, yang telah menghadiri dan mengikuti sosialisasi IPWK. Indrawan anggota DPRD Bandarlampung dari Dapil V (Panjang, Bumi Waras dan Kedamaian) menilai Pancasila sangat penting bagi masyarakat.

Dalam kegiatan sosialisasi IPWK, Indrawan menghadirkan dua narasumber yaitu; dosen Fakultas Hukum Universitas Bandar Lampung (UBL) Ansori, SH, MH dan Rudi Antoni, SH, MH, dosen Fakultas Hukum Universitas Tulang Bawang (UTB) Lampung.

Ansori mengajak masyarakat agar mengingatkan anak-anak untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Jangan tinggalkan nilai Pancasila karena tidak bertentangan Al Quran dan Hadits.

Ansori mengatakan, Pancasila yang lahir 1 Juni 1945, sebagai perekat bangsa. Saat ini kita sudah dipengaruhi oleh budaya individualistik. Karena itu, Pancasila yang sangat otentik dengan perkembangan zaman, nilai-nilai yang terkandung di dalam perlu terus diterapkan.

Ansori mengatakan, Negara Indonesia yang terdiri ribuan suku dan bahasa, masyarakatnya bisa hidup rukun berdampingan walau beda suku dan agama karena ada nilai-nilai Pancasila.
Karena itu, sebagai masyarakat kita harus memegang norma. Norma agama, norma sosial dan sopan santun. Terlebih saat ini nilai-nilai Pancasila mulai luntur akibat pengaruh perubahan zaman. Pancasila sebagai perekat Bangsa Indonesia sangat penting sekali.

Sementara itu, narasumber Rudi Antoni menyampaikan, untuk membangun sebuah negara tidak mudah. Dibutuhkan pondasi yang kuat. Indonesia punya pondasi atau ideologi yang kuat yaitu Pancasila. “Satu- satunya negara yang menggunakan ideologi dari leluhur Bangsa yaitu Indonesia. Pancasila diambil dari semua golongan diakomodir dalam penyusunan Pancasila.

Karena itu kata Rudi, nilai-nilai Pancasila masih sangat kontekstual dengan kondisi zaman. Fenomena kehidupan sekarang terutama pemuda yang sering melakukan kegiatan di jalan dengan menggangu orang, menunjukkan bahwa pemuda sekarang rapuh. Ini terjadi karena kurang perhatian orang tua dan penanaman nilai-nilai Pancasila dari orang tua.(*)