Indonesia Masuk 10 Besar Pengguna LinkedIn Dunia: Fakta di Balik Sulitnya Cari Kerja dan Tingginya Pengangguran

waktu baca 3 menit

Gantanews.co – LinkedIn, platform media sosial profesional, terus mencatatkan pertumbuhan signifikan di berbagai negara. Hingga Januari 2024, jumlah pengguna global mencapai 1,026 miliar, dengan Amerika Serikat berada diperingkat pertama sebagai pengguna terbanyak, yaitu 220 juta orang.

Berikut daftar 10 besar negara pengguna LinkedIn terbanyak di dunia:

  1. Amerika Serikat: 220 juta
  2. India: 120 juta
  3. Brasil: 68 juta
  4. China: 57 juta
  5. Inggris: 39 juta
  6. Prancis: 29 juta
  7. Indonesia: 26 juta
  8. Kanada: 24 juta
  9. Meksiko: 22 juta
  10. Italia: 20 juta

Indonesia menempati peringkat ke-7 dengan jumlah pengguna LinkedIn mencapai 26 juta orang pada Januari 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan pesat dibandingkan 2021, ketika jumlah pengguna hanya 19 juta. Bahkan, pertumbuhan pengguna LinkedIn di Indonesia selama 2023–2024 tercatat mencapai 13%, salah satu yang tertinggi di dunia.

Dengan fakta tersebut, Gantanews.co mengajak Anda untuk menelisik lebih dalam: Apakah tingginya jumlah pengguna LinkedIn di Indonesia sekadar mencerminkan tren teknologi, atau justru menjadi cerminan sulitnya mencari kerja dan tingginya angka pengangguran di tanah air? Berikut ulasannya.

Data BPS dan ILO: Dinamika Ketenagakerjaan di Indonesia

Ditengah pertumbuhan jumlah pengguna LinkedIn, data Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan gambaran tantangan pasar kerja di Indonesia. Pada 2023, jumlah pencari kerja mencapai 1.819.830 orang, meningkat tajam sebesar 73,5% dari tahun 2022, dimana jumlah pencari kerja tercatat sebanyak 1.048.575 orang.

Sementara itu, laporan International Labour Organization (ILO) menunjukkan bahwa kesenjangan pekerjaan global telah menurun pasca-pandemi. Namun, kesenjangan ini tetap tinggi di negara-negara berpendapatan rendah, termasuk Indonesia. Tingginya tingkat pengangguran di negara-negara ini menjadi tantangan besar, meski pasar kerja global secara umum mulai stabil.

Data LinkedIn mendukung hal ini. Sebanyak 65 juta pengguna LinkedIn di seluruh dunia menggunakan platform ini untuk mencari kerja setiap minggunya, dengan 77 lamaran pekerjaan dikirimkan setiap detik. Fakta ini mencerminkan betapa pentingnya LinkedIn sebagai alat bagi pencari kerja, terutama di negara-negara dengan tingkat pengangguran tinggi.

Relasi Antara Pengguna LinkedIn dan Sulitnya Mencari Kerja di Indonesia

Peningkatan jumlah pengguna LinkedIn di Indonesia dapat dianggap sebagai respons terhadap tantangan mencari pekerjaan ditengah persaingan yang ketat. Platform ini tidak hanya menawarkan kesempatan untuk membangun jaringan profesional, tetapi juga menjadi sarana bagi individu untuk mem-branding diri dan meningkatkan visibilitas mereka di pasar tenaga kerja.

Namun, tingginya pengguna LinkedIn di Indonesia juga dapat menjadi indikator sulitnya mendapatkan pekerjaan yang sesuai. Dengan semakin banyaknya pencari kerja, persaingan untuk mendapatkan pekerjaan juga meningkat, sehingga mendorong lebih banyak orang untuk memanfaatkan LinkedIn sebagai alat pendukung karier.

Lonjakan jumlah pengguna LinkedIn di Indonesia tidak hanya mencerminkan tren teknologi, tetapi juga menjadi cerminan tantangan di pasar kerja. Data dari BPS dan ILO memperlihatkan bahwa pengangguran dan persaingan kerja yang ketat di Indonesia mendorong masyarakat untuk menggunakan platform seperti LinkedIn sebagai solusi profesional. (red)

error: Content is protected !!