Indonesia Dijamin Aman dari Ancaman Drone Ilegal Berkat Maung MV3 Mobile Jammer, Satu-satunya di Dunia

waktu baca 3 menit
Maung MV3 Mobile Jammer buatan PT Pindad (foto: Pindad)

Gantanews.co – Indonesia kini memiliki sistem canggih untuk melawan ancaman drone ilegal. PT Pindad, produsen alat pertahanan nasional, berhasil menciptakan kendaraan taktis inovatif bernama Maung MV3 Mobile Jammer. Kendaraan ini diperkenalkan dalam peringatan HUT ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 17 Agustus 2024 dan diklaim sebagai satu-satunya di dunia.

Maung MV3 Mobile Jammer dirancang dengan teknologi canggih yang dapat mendeteksi dan mengganggu sistem pesawat nirawak (drone) melalui metode soft kill dan hard kill. Dengan kemampuan soft kill, kendaraan ini meretas sinyal drone dalam radius hingga 3 kilometer, menghentikan kendali operator atas drone tersebut.

Maung MV3 Mobile Jammer dilengkapi antenna jammer hingga senjata SMB SM5 A1 kaliber 12,7 mm

Cara kerja jammer pada Maung MV3 adalah dengan mengirimkan sinyal frekuensi radio yang sebanding dengan sinyal yang diterima dan dikirimkan oleh drone, baik dalam hal kontrol maupun komunikasi data. Sinyal ini cukup kuat untuk menimpa sinyal asli yang digunakan drone, sehingga menyebabkan hilangnya komunikasi antara drone dan operatornya. Ketika sinyal jammer dan sinyal drone bertubrukan, drone pada akhirnya kehilangan kemampuannya untuk beroperasi secara normal. Sistem ini dapat diatur untuk mengganggu frekuensi tertentu yang digunakan drone, memastikan bahwa hanya drone yang menjadi ancaman yang terpengaruh oleh teknologi ini.

Sinyal yang terpengaruh oleh jammer akan mengalami gangguan signifikan yang menyebabkan drone kehilangan orientasi, mengalami masalah teknis, atau bahkan terpaksa melakukan pendaratan otomatis. Teknologi ini sangat fleksibel, memungkinkan perangkat untuk menargetkan berbagai frekuensi yang berbeda, tergantung pada jenis drone yang digunakan.

Tak hanya itu, Maung MV3 juga dilengkapi dengan senjata mesin berat SM5 A1 kaliber 12,7 mm, yang memberikan kemampuan hard kill dengan menghancurkan drone yang mengancam dalam jarak maksimal 1,8 kilometer.

Dengan berat kosong 2.100 kg, Maung MV3 Mobile Jammer memiliki mesin turbo diesel bertenaga 199 HP dan transmisi otomatis 8 tingkat kecepatan. Kendaraan ini mampu beroperasi di berbagai medan tempur—baik jalan aspal maupun tanah berbatu dan berlumpur—berkat sistem penggerak 4×4 yang tangguh. Radius putar kendaraan ini lebih dari 7 meter, dengan dimensi panjang 5.085 mm, lebar 2.165 mm, dan tinggi 1.995 mm.

Keberadaan Maung MV3 Mobile Jammer diharapkan mampu memperkuat pertahanan negara dari serangan drone ilegal yang semakin marak digunakan sebagai persenjataan modern. Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Sigit P. Santosa, menyatakan bahwa kendaraan ini tidak hanya akan digunakan oleh TNI tetapi juga Polri, khususnya dalam menangani ancaman drone di berbagai wilayah strategis Indonesia.

“Kendaraan ini diharapkan menjadi solusi ampuh dalam mewujudkan kemandirian alat utama sistem senjata (alutsista) Indonesia, serta memperkuat pertahanan negara dari ancaman drone ilegal,” ujar Sigit.

Maung MV3 Mobile Jammer menjadi bagian dari jajaran kendaraan taktis yang diproduksi PT Pindad. Kendaraan taktis lainnya yang sudah dikenal termasuk Komodo 4×4 Missile Launcher, Anoa 6×6 Mortar, Harimau Medium Tank, dan Badak 6×6.

Dengan keunggulan teknologi yang dimilikinya, Maung MV3 diharapkan dapat menjadi ujung tombak pertahanan udara Indonesia dalam menghadapi serangan drone, sekaligus meningkatkan keamanan di berbagai sektor, baik militer maupun sipil. (red/i)