Hujan Deras tak Surutkan Warga Ikuti Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila yang Dilaksanakan oleh Yuhadi
GANTANEWS.CO, Bandarlampung – Anggota Komisi III DPRD Kota Bandarlampung H. Yuhadi, SHI, MH, melakukan Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan (IPWK), di Kelurahan Segala Mider Kecamatan Tanjungkarang Barat, Rabu (3/8/2022).
Meski cuaca hujan, tidak menyurutkan warga untuk mengikuti acara pembinaan Ideologi Pancasila yang digelar oleh Yuhadi. Bahkan, masyarakat tidak beranjak dari tempat duduk di bawah atap tenda sesi materi terus berjalan.
Yuhadi anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Bandarlampung Dapil II ini menyampaikan, Pembinaan Ideologi Pancasila saat ini dirasa sangat penting. Sebab, pengamalan Pancasian saat ini terdistorsi. Karena itulah lanjut Yuhadi, acara pembinaan Ideologi Pancasila digalakkan agar masyarakat betul-betul menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam hidup bermasyarakat.
“Karena itulah, kami mengumpulkan Bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian di Kelurahan Segala Mider. Nanti pertemuan dilakukan di kelurahan lain terus bergilir,” ujar Yuhadi juga Ketua DPD Partai Golkar Bandarlampung.
Dalam pembinaan Ideologi Pancasila, Yuhadi menghadirkan dua narasumber yaitu: Ansori, SH, MH dan Hantini Soraya, S.Mn.
Dalam paparannya, Ansori yang juga akademisi UBL ini menyampaikan, bahwa di dalam Pancasila ada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya hubungan manusia dengan Tuhannya dan hubungan manusia dengan manusia Hablu Minallah dan Hablu Minanas.
Di dalam Pancasila juga ada nilai norma bagaimana kita menjadi masyarakat yang berlaku sopan santun bermoral dalam kehidupan bermasyarakat.
Negara Indonesia yang terdiri 1000 lebih suku dan 600 lebih bahasa, masyarakatnya bisa hidup rukun berdampingan walau beda suku dan agama karena ada nilai-nilai Pancasila yang tertanam dalam diri rakyat Indonesia.
Ansori juga mengatakan, Pancasila merupakan benteng Bangsa. Dimana pada tahun 1965 disaat Bangsa Indonesia sedang digoyang oleh gerakan komunis, tidak runtuh dan tetap kokok.
Karena itu, sebagai masyarakat kita harus memegang norma. Norma agama, norma sosial dan sopan santun. Terlebih saat ini nilai-nilai Pancasila mulai luntur akibat pengaruh perubahan zaman.
Pancasila pada orde Reformasi nilai-nilai Pancasila mulai tergeser. Padahal di dalam Pancasila ada nilai-nilai luhur. Pancasila merupakan sesuatu yang penting bagi Bangsa Indonesia. Karena Pancasila sebagai perekat.
Sementara itu, narasumber Hartini Soraya, Staf Khusus Wakil Ketua DPR RI Lodewijk F Paulus, Bidang Korpolkam, mengupas makna yang terkandung dalam lima sila.
Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Bahwa warga negara Indonesia wajib memeluk agama. Semua pemeluk agama bisa menjalankan agama masing-masing.
Dalam hidup bermasyarakat harus ada tenggang rasa, saling menghormati antara pemeluk agama. Jadi, Bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius yaitu bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
Sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap. Di sila ini mengajarkan kita saling bahu-membahu dan bergotong royong.
Sila Ketiga, Persatuan Indonesia. Sila ini bertujuan agar semua orang bisa hidup nyaman. Dengan gambar pohon Beringin yang teduh dan kokoh, masyarakat yang berteduh di pohon beringin merasa nyama. Masyarakat bisa hidup damai di Indonesia.
Sila Keempat Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan. Dalam sila ini, mengandung makna bahwa mencerminkan pengambilan keputusan yang dilakukan secara musyawarah, kekeluargaan, dan gotong royong.
Sila Kelima, Keadilan Sosial Bagi seluruh rakyat Indonesia dengan simbul padi kapas mencerminkan kebutuhan dasar manusia, yaitu sandang dan pangan. (*)
Follow me in social media: