Harga Pangan di Lampung Pekan Kedua Februari 2025: Beras Stabil, Cabai Merah Fluktuatif
Gantanews.co – Harga pangan di Lampung selama pekan kedua Februari 2025 menunjukkan tren yang beragam. Berdasarkan data dari Panel Harga Pangan yang dirilis oleh Badan Pangan Nasional pada Sabtu (15/2), harga beras relatif stabil, sementara harga cabai merah mengalami fluktuasi signifikan.
Stabilitas Harga Beras
Harga beras premium, medium, dan SPHP tidak mengalami perubahan besar sepanjang 8-15 Februari 2025. Beras premium berkisar antara Rp14.376 hingga Rp14.576 per kilogram, sedangkan beras medium dan SPHP juga menunjukkan pola harga yang relatif tetap.
Fluktuasi Harga Cabai Merah
Berbeda dengan beras, cabai merah keriting dan cabai merah besar mengalami perubahan harga yang cukup signifikan. Cabai merah keriting, misalnya, sempat mencapai harga tertinggi Rp61.147 per kilogram pada 8 Februari, lalu turun ke Rp47.743 per kilogram pada 14 Februari, sebelum naik kembali ke Rp50.190 per kilogram pada 15 Februari. Sementara itu, cabai merah besar juga mengalami penurunan harga dari Rp63.553 per kilogram pada 8 Februari menjadi Rp50.556 per kilogram pada 13 Februari, sebelum kembali meningkat ke Rp55.250 per kilogram pada 15 Februari.
Tren Harga Pangan Lainnya
Selain beras dan cabai, komoditas lain seperti daging ayam ras, telur ayam ras, serta minyak goreng kemasan dan curah cenderung stabil. Sementara itu, harga bawang merah dan bawang putih bonggol mengalami sedikit penurunan menjelang pertengahan bulan.
Harga jagung di tingkat peternak juga berfluktuasi dalam kisaran Rp5.920 hingga Rp6.200 per kilogram, sedangkan kedelai impor mengalami tren penurunan dari Rp10.480 pada 8 Februari menjadi Rp10.064 per kilogram pada 15 Februari.
Secara keseluruhan, harga pangan di Lampung pekan kedua Februari 2025 menunjukkan stabilitas pada beberapa komoditas utama seperti beras dan daging ayam, namun tetap ada dinamika harga terutama pada cabai merah. Fluktuasi harga ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti cuaca dan pasokan dari daerah produksi. (red)