Harga Pangan di Lampung Oktober 2024: Beras Mulai Naik
Gaantanews.co – Harga pangan di tingkat pedagang eceran di Provinsi Lampung selama bulan Oktober 2024 menunjukkan fluktuasi yang signifikan. Berdasarkan data Panel Harga Pangan yang dirilis oleh Badan Pangan Nasional, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi, sementara sebagian lainnya stabil.
Berikut fluktuasi harga pangan di tingkat pedagang eceran di Provinsi Lampung selama bulan Oktober 2024 yang Gantanews.co rangkum.
1. Komoditas yang Mengalami Kenaikan Harga
- Beras Premium: Rp14.700 → Rp15.200 (Naik Rp500, +3,4%)
- Beras Medium: Rp13.900 → Rp14.500 (Naik Rp600, +4,3%)
- Cabai Rawit Merah: Rp52.000 → Rp60.000 (Naik Rp8.000, +15,4%)
- Cabai Merah Keriting: Rp45.000 → Rp48.200 (Naik Rp3.200, +7,1%)
- Daging Ayam Ras: Rp34.000 → Rp36.500 (Naik Rp2.500, +7,4%)
- Telur Ayam Ras: Rp26.200 → Rp28.300 (Naik Rp2.100, +8,0%)
- Minyak Goreng Curah: Rp16.500 → Rp17.200 (Naik Rp700, +4,2%)
- Minyak Goreng Kemasan Premium: Rp22.000 → Rp23.000 (Naik Rp1.000, +4,5%)
- Bawang Putih: Rp34.000 → Rp35.500 (Naik Rp1.500, +4,4%)
- Daging Sapi: Rp130.000 → Rp135.000 (Naik Rp5.000, +3,8%)
2. Komoditas yang Mengalami Penurunan Harga
- Bawang Merah: Rp42.000 → Rp40.000 (Turun Rp2.000, -4,8%)
- Jagung Pipilan Kering: Rp7.000 → Rp6.700 (Turun Rp300, -4,3%)
- Kentang: Rp13.000 → Rp12.600 (Turun Rp400, -3,1%)
- Tomat: Rp10.000 → Rp9.600 (Turun Rp400, -4,0%)
- Gula Pasir: Rp15.800 → Rp15.300 (Turun Rp500, -3,2%)
- Minyak Goreng Kemasan Sederhana: Rp19.000 → Rp18.200 (Turun Rp800, -4,2%)
- Kacang Tanah: Rp28.000 → Rp27.000 (Turun Rp1.000, -3,6%)
- Kacang Hijau: Rp24.000 → Rp23.400 (Turun Rp600, -2,5%)
- Tepung Terigu: Rp12.500 → Rp12.000 (Turun Rp500, -4,0%)
- Ikan Segar (Lele): Rp27.000 → Rp26.500 (Turun Rp500, -1,8%)
- Ikan Segar (Nila): Rp38.000 → Rp37.500 (Turun Rp500, -1,3%)
3. Komoditas dengan Harga Stagnan
- Ikan Teri Asin: Tetap di Rp70.000
- Garam Konsumsi: Tetap di Rp6.500
Bagi konsumen, kenaikan harga ini menjadi beban tambahan, terutama bagi keluarga dengan penghasilan menengah ke bawah. Banyak yang terpaksa mengurangi pembelian untuk menyesuaikan anggaran rumah tangga.
Pemerintah Provinsi Lampung bersama Badan Pangan Nasional menyatakan akan melakukan langkah antisipatif untuk menstabilkan harga pangan. Salah satu upayanya adalah dengan menggelar operasi pasar murah di beberapa kabupaten/kota untuk komoditas yang mengalami kenaikan harga signifikan.
Fluktuasi harga pangan di Lampung menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat dan pemerintah. Stabilitas harga menjadi target utama untuk menjaga kesejahteraan konsumen dan kelangsungan usaha pedagang. Data dari Badan Pangan Nasional ini diharapkan dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan yang lebih efektif di masa mendatang. (red)