Gubernur Buka Semarak Batik Lampung dan Tanaman Hias 2020
GANTANEWS.CO, Bandarlampung – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi membuka acara Semarak Batik Lampung dan Tanaman Hias 2020, yang dilaksanakan di PKOR Way Halim, Bandarlampung, Jum’at (9/10/2020).
Pembukaan ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Gubernur Arinal dan akan berlangsung 9-11 Oktober 2020.
Dalam kesempatan itu, Gubernur mengapresiasi acara tersebut. Dia menuturkan bahwa kegiatan ini harus didorong supaya Batiknya menjadi Batik Kebanggaan Lampung dan memenuhi nilai-nilai komersial.
“Batik bisa baik apabila indah dipandang mata. Apabila dipakai tidak merasa malu, dan harganya cukup terjangkau,” jelasnya.
Untuk itu, Gubernur meminta Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Lampung untuk lebih meningkatkan kerjasama terutama dengan Perbankan.
“Bangun komunikasi karena Perbankan memiliki UMKM binaan. Jangan jalan sendiri-sendiri tapi betul-betul tingkatkan koordinasi,” jelasnya.
Gubernur juga menuturkan bahwa dirinya sudah mempersiapkan pasar untuk pemasaran yakni di Rest Area.
“Saya sudah mempersiapkan pasarnya yaitu di rest area jalan tol Lampung. Karena disana masyarakat dari Jawa dan Sumatera melewatinya, dan akan mampi di rest area, namun yang penting harus memiliki kualitas sehingga dapat bersaing dengan batik jawa,” ujarnya.
Lebih lanjut, Gubernur Arinal menginginkan agar kedepannya Dinas UKM dan Koperasi Provinsi Lampung memprakarsai untuk menghadirkan designer, dan memberikan kepada para pelaku usaha yang sudah memiliki kuantitas dan kualitas. Sehingga Batik yang dihasilkan dapat bersaing dengan Batik lainnya.
Berkaitan dengan Tanaman Hias, Gubernur Arinal menilai bahwa ini perlu dikembangkan karena ini suatu kreativitas yang memiliki nilai-nilai ekonomi, keindahan dan lingkungan.
“Ke depan harus ditingkatkan, dan lakukan kerjasama dengan para pengusaha dibidang tanaman,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kadis Koperasi dan UKM Provinsi Lampung, Agus Nompitu, menjelaskan bahwa kegiatan ini diselenggarakan sebagai upaya untuk melestarikan dan mengembangkan batik Lampung, sebagai wahana untuk pengembangan dan meningkatkan UMKM di Provinsi Lampung, sehingga dapat menjadi motor penggerak perekonomian terbesar di Indonesia.
Ia menjelaskan Batik Lampung adalah kain yang bermakna sangat dalam bagi masyarakat Lampung. Seiring dengan berkembangnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kain Batik pun berevolusi mengarah kepada kesempurnaan teknik tenun, maupun cara-cara memberikan ragam hias yang sesuai dengan perkembangan kebudayaan masyarakat.
“Dalam proses perjalanannya terjadi berbagai penyempurnaan, baik dari aspek teknik dan keterampilan pembuatan, bentuk motif yang diterapkan, dan metode penerapan motif pada kain Batik Lampung, menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan zaman. Insya Allah ke depan Batik Lampung dan berbagai jenis seni budaya asal Lampung dapat semakin populer dan dikenal masyarakat serta selalu menjadi milik dan kebanggaan orang Lampung,” jelas Agus Nompitu.
Dengan terlaksananya Pameran Batik Lampung Dan Tanaman Hias tahun 2020 ini, jelas jelas Agus Nompitu, dapat memperkenalkan produk batik yag ada di Kabupaten/Kota yang di produksi oleh UMKM, serta kreatifitas tanaman hias yang sedang digandrungi oleh masyarakat saat ini.
”Oleh karena itu diharapkan masyarakat dapat membeli produk tersebut dalam upaya meningkatkan perokonomian UMKM di tengah kondisi pandemi covid-19 yang sedang terjadi pada saat ini,” ujarnya.
Dalam rangka meningkatkan pemasaran bagi pelaku usaha Koperasi dan UMKM melalui digitalisasi, Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Lampung telah membuat Aplikasi Belanja Online melalui Program Pasar Berjaya yang memudahkan masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan pokok dengan berbelanja dari rumah, tanpa harus pergi langsung ke pasar tradisional.
“Pemerintah juga berupaya agar UMKM menjadi produktif dan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan memprioritaskan program-program pengembangan usaha koperasi dalam bidang produksi, pemasaran, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia,” jelasnya. (red/Adpim)