Gantanews.co – Optimisme melingkupi pasar kripto di tengah pemulihan pasca flash crash yang sempat mengguncang. Kali ini, kabar mengejutkan datang dari Grayscale Investments, perusahaan pengelola aset besar yang resmi mengajukan Exchange Traded Fund (ETF) untuk Solana ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC). Berita ini langsung memicu lonjakan harga SOL sebesar 3,62% hanya dalam satu jam setelah pengumuman ini tersebar.
Pada saat berita ini ditulis, Kamis (5/12) pagi, harga Solana (SOL) telah menyentuh angka Rp3,7 juta, meningkat signifikan dari penutupan harga sehari sebelumnya di Rp3,5 juta. Lonjakan ini mencerminkan sentimen positif pasar terhadap Solana dan langkah strategis Grayscale.
Grayscale, yang mengelola aset senilai lebih dari 50 miliar dolar AS atau sekitar Rp790 triliun, mengajukan formulir 19b-4 sebagai langkah awal untuk mengubah produk investasi mereka, Grayscale Solana Trust, menjadi ETF dengan simbol GSO. Berdasarkan laporan terbaru dari CryptoBriefing (4 Desember 2024), Grayscale menyebut diri mereka sebagai pengelola dana Solana terbesar, dengan nilai aset kelolaan (AUM) sekitar 134,2 juta dolar AS (Rp2,12 triliun). Meski demikian, data pada situs resmi mereka tanggal 2 Desember 2024 menunjukkan angka AUM sebesar 117 juta dolar AS (Rp1,85 triliun).
Bergabung dengan Raksasa Investasi Lain
Pengajuan ETF Solana ini menjadikan Grayscale sejajar dengan perusahaan besar lainnya, seperti 21Shares dan VanEck, yang juga tengah menanti persetujuan dari SEC. Jika permohonan ini diterima, ETF Solana akan menjadi produk ketiga dari Grayscale, setelah ETF Bitcoin dan Ethereum yang sebelumnya telah diluncurkan.
Meski ETF Ethereum Grayscale belum menarik minat besar di pasar, Solana membawa narasi yang berbeda. Jaringan Solana kini menunjukkan performa lebih unggul dibanding Ethereum dalam sejumlah metrik penting, termasuk volume transaksi di platform pertukaran terdesentralisasi (DEX) dan sektor DeFi.
Momentum Positif Solana
Selain dukungan fundamental yang kuat, perjalanan harga SOL turut menjadi sorotan. Dari harga hanya 8 dolar AS (Rp126.400) pada Desember 2022, token ini meroket hingga mencapai 264 dolar AS (Rp4,17 juta) pada November 2024. Kini, dengan pengajuan ETF ini, harga Solana semakin memantapkan posisinya sebagai salah satu aset digital paling menarik di pasar.
ETF Solana yang diajukan oleh Grayscale diharapkan mampu memberikan akses yang lebih luas kepada investor institusional, sekaligus mengukuhkan posisi token ini di pasar kripto global. (red)