Gindha Ansori: Berita Tuding Polres Mesuji ‘Tebang Pilih’ Soal Sembako Adalah Tidak Benar
GANTANEWS.CO, BANDAR LAMPUNG – Kuasa hukum kantor berita gantanews.co, Gindha Ansori Wayka membantah pemberitaan di beberapa media online yang isinya berjudul ‘Polres Mesuji Tebang Pilih Dalam Pembagian Bingkisan Parsel’.
Hal ini disampaikan Gindha mewakili kantor berita gantanews.co untuk mengklarifikasi dan meluruskan kejadian yang sebenarnya, Sabtu (23/4/2022).
Menurut Gindha, Kabiro Mesuji Gantanews.co, (Mintarso) tidak pernah berstatement soal tebang pilih Polres Mesuji apalagi ‘ribut’ hanya soal bingkisan sembako.
“Berita itu tidak benar, Kabiro kami tidak pernah berstatement seperti itu, dan tidak pernah meminta dipublish. Wartawan gantanews.co memahami dan menggunakan cara-cara yang baik dalam bermitra, tidak asal menerima apresiasi dari mitra apalagi meributkan hal yang kurang baik dan merusak nama baik perusahaan pers,” kata Gindha yang juga pengacara terkenal itu.
Alumni Magister Hukum Unila itu tidak menampik bahwa pihaknya (Kabiro Mesuji Gantanews.co) memang berada di Polres, tetapi menurutnya tidak ada komentar dan permintaan dipublish soal ada beberapa wartawan yang tidak mendapatkan bingkisan dari Polres Mesuji.
“Memang Kabiro kami diajak teman-teman, ada informasi Polres bagi Parsel jelang hari raya, dan ini sudah biasa setiap tahun dari sebelum Kapolres dan Kasubag Humas Polres yang sekarang, Kabiro kami akhirnya ikut dan rombongan beberapa mobil, ternyata sampai disana hanya empat wartawan yang diberikan, sisanya sekitar enam orang tidak mendapatkan karena tidak tergabung dalam WhatsApp Group (WAG) Humas Polres,” jelasnya lagi.
Ginda menjelaskan pihaknya (Kabiro gantanews.co) setelah menerima informasi itu langsung keluar dan tidak berbicara soal apapun apalagi berniat mempublikasi pemberitaan soal bingkisan sembako.
“Setelah menerima informasi itu (tidak tergabung di WAG Humas Polres Mesuji) Kabiro kami langsung keluar, dan menunggu rombongan untuk kembali pulang, dan memahami dengan bijak dan tidak meributkan hal-hal yang dinilai tidak perlu,” jelas Gindha lagi.
Sementara, CEO Kantor berita Gantanews.co, Martha Ardiansyah meminta media yang memberitakan untuk memberikan hak jawab dan permohonan maaf atas diterbitkannya berita tersebut. Menurutnya, pemberitaan tersebut menjatuhkan dan merusak nama baik perusahaan persnya.
“Kami minta hak jawab dari klarifikasi ini, berita itu merusak nama baik, saya memahami mungkin sebagian teman-teman berniat baik, tetapi cara dan metodenya juga harus baik, tidak asal klaim dan berimbas nama baik perusahaan pers yang lain,” kata Martha yang juga mantan Sekretaris dan Plt. Ketua Asosiasi Wartawan Profesional Indonedia (AWPI) Provinsi Lampung itu.
Martha juga meminta kepada Organisasi Wartawan yang ada di Mesuji untuk bijak dan benar dalam melakukan pemberitaan apalagi memperjuangkan nama baik atau jejaring sebuah organisasi.
“Direncanakan dan dirumuskan dengan baik, lebih baik selesai dengan dengan bicara baik-baik. Seandainya Kabiro kami diminta berstatement mewakili teman-teman yang tidak mendapatkan mungkin itu terlihat agak bijak, apalagi Kabiro kami ini terhitung sudah senior (dari tahun 2012 menjadi jurnalis), tetapi jika bawa nama media kami dan dikutip meributkan hal yang kecil seperti bingkisan sembako, ini merusak nama baik wartawan kami dan perusahaan. Tidak bisa dipaksakan, karena akal dan manajemen setiap orang berbeda,” pungkasnya. (Red)