Genia Visinema Hadirkan “Rindu Arini”, Film Berbahasa Lampung untuk Pelestarian Budaya
Gantanews.co – Rumah produksi Genia Visinema resmi mengumumkan produksi film “Rindu Arini”, sebuah film layar lebar berbahasa Lampung yang mengangkat isu kepunahan bahasa daerah. Film ini tidak hanya menyajikan kisah inspiratif, tetapi juga menjadi bentuk kepedulian terhadap budaya lokal yang semakin tergerus oleh modernisasi.
Mengangkat Isu Bahasa Lampung dalam Layar Lebar
Disutradarai oleh Rizqon Agustia Fahsa, “Rindu Arini” menawarkan pengalaman sinematik yang unik dengan lebih dari separuh dialognya menggunakan bahasa Lampung.
Film berdurasi 120 menit ini bertujuan tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana edukasi dan apresiasi terhadap warisan budaya daerah.
Sinopsis: Perjalanan Arini dan Keindahan Budaya Lampung
“Rindu Arini” mengisahkan seorang gadis berusia 10 tahun bernama Arini yang merindukan kedua orang tuanya yang merantau ke Jakarta. Untuk mewujudkan impiannya bertemu mereka, Arini berusaha mengumpulkan uang dengan membantu Abah Musa, seorang penjual soto keliling yang sudah berusia 60 tahun.
Perjalanan Arini menghadirkan gambaran kehidupan masyarakat Lampung dengan nilai gotong royong, kerja keras, dan kekeluargaan yang masih kental.
Pemeran dan Dukungan Produksi
Film ini dibintangi oleh aktor senior Humaidi Abas sebagai Abah Musa dan aktris muda berbakat Adzkia Ayuandira sebagai Arini. Keduanya membawa karakter mereka dengan penuh emosi dan kedalaman.
Selain itu, film ini juga didukung oleh Deddy Sulaimawan, Parles, Gilang Robbani, Ulil Amri MB, serta sejumlah tokoh lainnya yang turut berkontribusi dalam suksesnya produksi ini.
Pesan Budaya dan Peluncuran Film
Dalam beberapa dekade terakhir, banyak bahasa daerah di Indonesia mengalami penurunan jumlah penutur akibat globalisasi. “Rindu Arini” hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap fenomena ini dengan harapan dapat membangkitkan rasa bangga terhadap bahasa dan budaya daerah, khususnya bahasa Lampung.
Film ini dijadwalkan tayang dalam waktu dekat di berbagai bioskop dan platform pemutaran film.
Genia Visinema: Konsisten Menghadirkan Film Berbasis Budaya
Genia Visinema merupakan rumah produksi yang berkomitmen menghadirkan film-film berkualitas dengan muatan budaya lokal yang kuat. Beberapa karya mereka sebelumnya antara lain “Ayudia dan Jalan Pulangnya”, “Sukmailang”, “Hikayat Pendekar Khakot”, dan “Patok Tenda Raimuna”.
Dengan pengalaman dalam industri kreatif, Genia Visinema terus menghadirkan film yang tidak hanya menghibur tetapi juga memiliki nilai edukatif dan sosial yang tinggi.
Sutradara: Film sebagai Sarana Pelestarian Bahasa
Rizqon Agustia Fahsa, sutradara “Rindu Arini”, menegaskan bahwa film ini merupakan manifestasi kegelisahannya terhadap kepunahan bahasa daerah. “Saya ingin menghadirkan kisah yang dekat dengan kehidupan masyarakat Lampung—sebuah cerita sederhana, tetapi penuh makna. Bahasa bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga identitas. Ketika bahasa mati, kita kehilangan sejarah, kebijaksanaan, dan cara pandang hidup,” ujarnya.
Dengan latar cerita yang autentik, penggunaan bahasa Lampung yang dominan, dan pesan budaya yang kuat, “Rindu Arini” diharapkan mampu menginspirasi generasi muda untuk lebih mencintai dan melestarikan bahasa ibu mereka. (red)