Fakta Dibalik Rendahnya Vaksinasi di Lampung

waktu baca 3 menit
Fakta Dibalik Rendahnya Vaksinasi di Lampung

GANTANEWS.CO, Bandarlampung – Pencapaian vaksinasi di Provinsi Lampung masih sangat rendah, di bawah 20 persen dari total angka sasaran. Perintah Presiden Jokowi kepada pihak terkait agar menambah droping vaksin, belum mampu melepaskan provinsi ini dari kelompok provinsi terendah vaksinasi di Tanah Air.

Fenomena yang muncul pasca kedatangan Jokowi, justru diwarnai makin derasnya penguasaan vaksin oleh lembaga non kesehatan, terutama oleh partai politik.

Perintah Presiden agar pihak terkait memperbanyak droping vaksin ke daerah ini justru terakumulasi dalam kegiatan vaksinasi massal yang dihelat oleh partai politik, bukan oleh dinas terkait, seperti Puskesmas.

Bahkan, anggota DPR RI pun ikut memposisikan dirinya sekelas Presiden, meski tidak ikut memerintahkan, melainkan menjanjikan akan mengupayakan penambahan alokasi.

Anggota Komisi IV DPR RI Sudin, misalnya, ia berjanji akan menyurati pemerintah pusat agar stok vaksin di Provinsi Lampung ditambah.

“Nanti kita bantu menyurati pemerintah pusat dan juga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar menyaluran vaksin di Lampung khususnya Bandarlampung,” kata Sudin saat meninjau langsung vaksinasi yang dihelat PDIP, di Bandarlampung, akhir pekan lalu.

Diakui atau tidak, dominasi parpol pada kegiatan vaksinasi sudah kian menjadi-jadi. Buktinya, seperti disampaikan Sudin, politisi PDIP itu, ia (mungkin PDIP) masih punya jatah jatah vaksin sehingga partainya bisa melakukan vaksinasi kembali di provinsi ini.

Ia mengaku untuk sementara jatah vaksin yang diperolehnya dari pemerintah pusat telah disalurkan ke sejumlah daerah di Lampung seperti Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Barat, Tanggamus, Pesawaran Kota Bandarlampung dan Kota Metro.

“Kalau sekarang yang kita bawa ada 2.000 dosis, 1.500 dosis disebar ke puskesmas-puskesmas di Kota Bandarlampung dan 500 dosis dipakai untuk kegiatan vaksin untuk masyarakat atas nama partainya.

Sementara Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana mengatakan, pihaknya membuka pintu kepada siapapun yang ingin memberikan sumbangsih terkait vaksinasi kepada masyarakat.

“Bila ada pihak-pihak yang ingin bekerja sama dalam mempercepat vaksinasi di kota ini maka pemkot akan menyediakan fasilitasnya seperti vaksinator dan tempat,” kata dia.

“Saya yakin dengan kolaborasi semua pihak dalam penanggulangan COVID-19 target masyarakat yang divaksinasi sebanyak 800 ribu lebih akan tercapai dan Bandarlampung segera masuk ke zona hijau,” tambah dia.

Hingga kini, realisasi pencapaian vaksinasi Covid-19 di Provinsi Lampung baru 16,37 persen atau 1.088.046 orang dari target sasaran 6.645.226 orang.

Berdasarkan data resmi Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung per Minggu, 19 September 2021 disebutkan pula bahwa realisasi sebesar 16 koma itu baru dosis pertama.

Sedangkan dosis kedua jauh di bawah itu, yakni 618.067 orang atau 9,30 persen atau masih di bawah 10 persen.

Untungnya, dari capaian yang masih sangat rendah itu, vaksinasi kepada kelompok sasaran SDM kesehatan dan petugas publik telah 100 persen dosis pertama dan kedua.

Menurut Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung dr Reihana, Provinsi Lampung baru menerima 2,1 juta dosis vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat. Sedangkan kebutuhan vaksin sebanyak 14.619.497 dosis vaksin.

Dia mengklaim, pengiriman vaksin ke Lampung mulai berjalan lancar setelah Presiden RI Joko Widodo berkunjung ke Lampung.

Sekarang, katanya, Lampung bisa memeroleh kiriman vaksin dua sampai tiga kali dalam sepekan dalam jumlah yang berbeda-beda.

Diketahui, Jokowi datang ke Lampung pada awal September, tapi nyatanya sampai hari ini capaian vaksinasi masih di bawah 20 persen.

Soal rendahnya capaian vaksinasi di Lampung, memang mengherankan karena secara geografis provinsi ini dekat dengan Jakarta.

Dan yang mencengangkan, rendahnya realisasi vaksinasi di Lampung telah mengundang respon dari Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.

Pada sebuah kesempatan beberapa hari lalu, ia mengatakan sudah mengusulkan permintaan vaksin kepada pemerintah pusat. Bahkan ia menyatakan pemprov siap membeli bila ada yang menjual. Waw….. (ADIP)

Follow me in social media: