DLH Tampik Pernyataan Calon Walikota Soal Pengelolaan Sampah yang Tidak Maksimal
GANTANEWS.CO, Bandar Lampung– Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung menapik pernyataan salah satu pasangan calon Walikota Bandar Lampung yang menyebut pengelolaan sampah di Kota Bandar Lampung belum maksimal.
Kepala DLH Bandarlampung, Sahriwansyah, mengatakan dalam tupoksinya pada pengelolaan sampah, pihaknya mengaku telah melakukan pengangkutan sampah dari hulu sampai ke hilir.
“Informasi yang benar adalah informasi dari kami, karena kami menggunakan data. Jika ada berita yang lain, ini saya luruskan. Sehingga tidak terjadi simpang siur di masyarakat,” ungkap Sahriwansyah, Kamis (15/10/20).
Dirinya membeberkan pengelolaan di Kota Bandar Lampung, khususnya sampah yang berasal dari masyarakat masih dapat terkendali. Sebab jumlah armada yang dimiliki Pemerintah Kota Bandarlampung masih dapat beroperasi dengan baik.
“Seperti dum truk, total keseluruhannya berjumlah 89 unit. Kini masih ada 73 unit yang masih beroperasi dengan baik. Sementara 12 kendaraan masuk dalam kategori rusak dan akan dilakukan penghapusan di tahun ini,” jelasnya.
Selain itu, Dinas Lingkungan Hidup juga memiliki kendaraan truk amrol, yang berfungsi sebagai armada pengangkut container sampah yang tersebar di tempat pembuangan sampah sementara.
“Itu berjumlah 38 unit. Dan 2 sudah rusak berat. 1 unit terbakar di Teluk, yang 36 beroperasi dalam kondisi baik,” ungkap Sahriwansyah
Sementara dalam pengelolaan sampah di pusat kota, ia mengatakan Dinas Lingkungan Hidup sejak lama memiliki Satgas khsus yang terus beroperasi untuk menjaga kebersihan di Kota bandar lampung.
Satgas sendiri mengoperasikan sebanyak 35 unit mobil pickup. Namun 2 unit kini telah dalam keadaan rusak berat dan akan dilakukan penghapusan.
“Ini yang saya sebut Satgas. Artinya setelah terangkut dengan dump truck dan truck amrol, Satgas akan menyisir sampah yang dibuang masyarakat di jalanan,” Ungkap Sahriwansyah
Selain pickup, Satgas juga mengoperasikan kendaraan roda tiga sebanyak 48 unit. Namun 15 unit sudah tidak layak. Sementara yang beroperasi sebanyak 33 unit.
“Ini teknisnya kita membackup apabila di jalan protokol terjadi membludaknya sampah. Ini salah satu upaya kita dalam mengatasi masalah sampah di kota Bandarlampung yang mencapai 800 ton per hari,” ungkap Sahriwansyah. (dea)