Diduga Depresi Ditinggal Anak Istri, Sugianto Nekat Gantung Diri

waktu baca 2 menit
Foto Ilustrasi Gantung Diri (Net)

LAMPUNG BARAT — Seorang warga Pekon Teba Liokh, Kecamatan Batu brak, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) Sugianto (40) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dengan seutas tali warna hijau. Peristiwa itu terjadi dini hari di rumah orang tuanya, Senin (16/03/2020). Diduga Sugianto mengakhiri hidup karena Depresi pasca ditinggal istri dan anaknya.

Kapolsek Sekincau Kompol Suharjono, saat dimintai keterangan mengungkapkan, korban pertama kali ditemukan oleh ibu kandungnya Tukini, saat kejadian korban sedang menginap di rumah orang tuanya.

“Senin dini hari ibu korban Tukini (saksi) hendak ke masjid untuk sholat subuh, saksi sempat melihat korban tertidur pulas. Usai sholat saksi mendapati korban sudah tidak berada dirumah, dirinya lalu meminta suaminya (Tanu) untuk mencari korban. Suami saksi berusaha mencari anaknya ke rumah adik korban yang bersebelahan dengan rumah orang tua korban namun korban tidak ditemukan. Pukul 07.00 WIB, di salah satu ruangan rumahnya Tukini melihat korban dalam posisi tergantung dan sudah tidak bernyawa lagi. Saksi kemudian menghubungi aparat pekon dan melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Sekincau,” ungkap Suharjono.

Kompol Suharjono bersama anggota polsek sekincau dan anggota iden satreskrim polres lambar serta tenaga medis puskesmas batu brak terjun ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan, ditemukan korban memakai baju kaos panjang, celana panjang hitam dan celana pendek warna hijau. Lidah korban tidak menjulur, posisi mayat menegadah ke atas dengan ikatan tali warna hijau, dan ikatan di leher simpul hidup. Hasil pemeriksaan medis tidak di temukan tanda – tanda kekerasan dan kematian murni karena gantung diri,” jelas Kapolsek.

Menurut Suharjono, korban adalah pasien rawat jalan rumah sakit jiwa dan hari ini adalah jadwal korban kontrol di puskesmas batu brak.

“Tindakan yang telah kami lakukan yakni mendatangi TKP, melakukan olah TKP, mengamankan barang bukti dan memeriksa saksi-saksi,” pungkas Suharjono.

Sementara, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Batu brak, M Patoni menuturkan, berdasarkan informasi korban mengalami depresi karena ingin bertemu dengan kedua anaknya yang sudah ikut dengan mantan istrinya.

“Kuat dugaan hal itu menjadi pemicu korban nekat bunuh diri. Saat ini korban sudah dimakamkan, saya bersama staf kecamatan baru pulang ngelayat, semoga almarhum mendapat tempat yang layak dan keluarga diberi ketabahan,” tutupnya.

Sementara, Plt Peratin Pekon Teba Liokh M Muslih, membenarkan bahwa korban adalah warga pekon teba liokh.

“Ya korban adalah warga pemangku 2 pekon teba liokh, sejak bercerai dan ditinggal anak-anaknya korban mengalami gangguan jiwa,” singkatnya. (Apriyadi)

Follow me in social media:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *