Gantanews.co – Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kereta Api Indonesia (KAI), dan Bank Tabungan Negara (BTN) dilaporkan bocor dan dijual di forum jual beli data BreachForums. Dugaan kebocoran data ini telah menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Akun media sosial X @txttransportasi membagikan tangkapan layar yang menunjukkan data diduga milik KAI Commuter dijual di BreachForums pada 30 Juni. Akun bernama Fox47 di forum tersebut mengklaim memiliki dua juta baris data KAI yang mencakup informasi pribadi pengguna, seperti nama, kode tiket, metode pembayaran, dan waktu transaksi. Fox47 juga menyertakan sampel data sebagai bukti.
Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengakui adanya upaya peretasan. Ia menjelaskan bahwa perusahaan telah mengambil langkah-langkah penanganan, termasuk pembatasan akses melalui jaringan intranet.
“Saat ini, seluruh sistem operasional IT di lingkungan KAI Commuter masih berjalan dengan baik dan seluruh database pelanggan aman,” kata Anne Purba pada Rabu (3/7).
“Masyarakat tidak perlu khawatir menggunakan seluruh aplikasi layanan karena KAI Commuter memiliki manajemen keamanan informasi yang baik,” tambahnya.
Sebelumnya, akun X @FalconFeedsio mengungkapkan bahwa data milik Kominfo juga bocor. Akun di BreachForums menjual data berupa lisensi software sistem keamanan dan dokumen kontrak dari Pusat Data Nasional selama periode 2021-2024. Data-data tersebut dijual seharga US$121 juta atau sekitar Rp1,9 miliar.
Sementara itu, data nasabah BTN juga dikabarkan bocor dan dijual di BreachForums. Akun NexusxHaxor mengaku telah membobol 370 ribu data nasabah BTN. Namun, BTN membantah rumor tersebut dan memastikan bahwa data nasabah aman dan dilindungi oleh sistem IT yang terproteksi secara terintegrasi.
Corporate Secretary BTN Ramon Armando menjelaskan bahwa perusahaan telah melakukan investigasi dan memastikan informasi di salah satu situs yang menyebut bahwa data nasabah bocor adalah tidak benar.
“Saat ini, situs tersebut sudah diblokir oleh Kominfo,” kata Ramon pada Selasa (2/7).
Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa BTN tetap melakukan langkah-langkah preventif untuk memperkuat sistem keamanan teknologi informasi terhadap potensi gangguan data. Langkah ini termasuk peningkatan proteksi dan ketahanan sistem BTN.
“BTN berkomitmen untuk terus melindungi data nasabah dengan aman dan baik sesuai peraturan yang berlaku dan selalu diawasi oleh OJK dan Bank Indonesia,” ujar Ramon. (rd/in)