Bupati Mesuji Hadiri Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947

waktu baca 2 menit

Gantanews.co – Bupati Mesuji, Elfianah, menghadiri Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 yang berlangsung di Alun-Alun Desa Simpang Pematang, Kecamatan Simpang Pematang, Kabupaten Mesuji. Acara ini menjadi momentum penting bagi umat Hindu di Mesuji untuk merayakan hari suci dengan penuh khidmat dan makna.

Perayaan ini turut dihadiri oleh Anggota DPR RI Drh. I Ketut Suwendra, Anggota DPRD Provinsi Lampung Budhi Condrowati, S.E., Ketua DPRD Kabupaten Mesuji, Dandim 0426 Tulang Bawang, Kapolres Mesuji, Kepala Kejaksaan Negeri Mesuji, Ketua PHDI Kabupaten Mesuji, serta sejumlah pejabat tinggi daerah lainnya. Hadir pula Camat Simpang Pematang, Kepala Kantor Kementerian Agama Mesuji, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Mesuji, dan tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Bupati Elfianah menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh umat Hindu yang merayakan Hari Raya Nyepi dan Hari Raya Galungan serta Kuningan. Ia berharap perayaan ini dapat menjadi ajang mempererat persaudaraan dan meningkatkan keharmonisan di tengah masyarakat.

“Semoga melalui momentum ini, kita semua dapat menjalani kehidupan yang semakin harmonis, damai, dan sejahtera,” ujar Elfianah.

Bupati juga mengungkapkan rasa bahagianya dapat turut serta dalam Perayaan Melasti Nyepi Tahun Baru Saka 1947. Ia mengapresiasi peran Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Mesuji dalam membimbing dan membina umat Hindu serta mendukung program-program pemerintah.

Makna Nyepi bagi Umat Hindu

Hari Raya Nyepi memiliki makna mendalam bagi umat Hindu sebagai momen perenungan dan introspeksi diri. Nyepi menjadi sarana untuk membersihkan jiwa dari perilaku yang kurang baik serta memperkuat nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu rangkaian perayaan Nyepi di Kabupaten Mesuji adalah pawai ogoh-ogoh, yang menjadi daya tarik tersendiri. Ogoh-ogoh merupakan patung simbolis yang melambangkan Bhuta Kala atau kekuatan negatif dalam alam semesta. Dalam tradisi Hindu, ogoh-ogoh diarak keliling desa sebelum akhirnya dibakar sebagai simbol pemurnian diri dari pengaruh buruk.

Bupati Elfianah menekankan pentingnya nilai-nilai kedamaian, toleransi, dan harmoni yang terkandung dalam perayaan Nyepi. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus memperkuat rasa persaudaraan dan kebersamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Sebagai bangsa yang majemuk, kita harus senantiasa mempererat rasa persaudaraan dan kekeluargaan. Ini bukan hanya penting bagi umat Hindu, tetapi juga bagi seluruh umat beragama di Indonesia,” tambahnya.

Diakhir sambutannya, Elfianah kembali mengucapkan selamat Hari Raya Nyepi kepada seluruh umat Hindu dan berharap agar Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan kesehatan serta keselamatan bagi semua.

Perayaan Hari Suci Nyepi di Kabupaten Mesuji tahun ini berlangsung dengan penuh khidmat dan diharapkan dapat terus menjadi tradisi yang memperkuat nilai-nilai spiritual serta keharmonisan sosial di tengah masyarakat. (mintarso)