Bunda Eva Instruksikan Dinkes Sosialisasikan Pencegahan Penyakit Polio

waktu baca 2 menit
"Untuk masalah polio, sebelum adanya dampak yang terjadi. Bunda (Pemkot) sudah umumkan kepada Puskesmas dan Dinas Kesehatan untuk memberikan informasi kepada seluruh masyarakat di Kota Bandar Lampung dan untuk para ibu hamil harus kita jaga kesehatannya sejak kandungan awal," ujar Walikota Eva Dwiana.

GANTANEWS, BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Kota Bandar Lampung lakukan sosialisasi door to door ke masyarakat terkait pencegahan adanya kasus polio di Kota Bandar Lampung.

Diketahui, Pemerintah Indonesia menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) setelah ditemukan satu kasus polio di Kabupaten Pidie, Aceh. 

Sebanyak 415 kabupaten/kota di 30 provinsi di Indonesia masuk dalam kriteria risiko tinggi polio, termasuk Aceh. Hal itu terjadi karena angka imunisasi yang masih rendah di daerah tersebut, terutama di saat pandemi Covid-19.

Menanggapi hal tersebut, Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana menegaskan agar Dinas Kesehatan serta petugas puskesmas di lingkungan setempat dapat melakukan sosialisasi secara langsung ke masyarakat.

“Untuk masalah polio, sebelum adanya dampak yang terjadi. Bunda (Pemkot) sudah umumkan kepada Puskesmas dan Dinas Kesehatan untuk memberikan informasi kepada seluruh masyarakat di Kota Bandar Lampung dan untuk para ibu hamil harus kita jaga kesehatannya sejak kandungan awal,” ujar Walikota Eva Dwiana.

Lanjutnya, guna pencegahan secara baik, pihaknya (Pemkot) melakukan sosialisasi secara door to door kepada masyarakat.

“Kita komunikasikan kepada puskesmas untuk datang ke masyarakat, kalau kita mendatangi maka insyaallah. Ini yg bunda tugaskan kepada puskesmas dan Rumah Sakit,” jelasnya.

Selain itu, Eva juga mengatakan bahwa di tahun 2023 Pemkot sudah mengalokasikan dana untuk stunting di Kota Bandar Lampung sebesar 2,5 Miliyar.

Kemudian, Plt kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Desti Mega P mengatakan, untuk Bandar Lampung hingga saat ini belum ditemukan kasus polio yang terjadi seperti di daerah lain.

“Kota Bandar Lampung Alhamdulillah tidak ada, dan ini dibuktikan dengan setiap tahun mengirimkan sampel lumpuh layu yg hasilnya negatif dan hal sebagai pembuktian bahwa lumpuh layu yg ditemukan di Bandar Lampung bukan polio,” ujar Desti.

Dirinya menerangkan, hal ini juga disebabkan atas cakupan imunisasi dasar dan rutin lengkap yang sudah cukup baik di lakukan oleh Pemkot Bandar Lampung.

“Saat BIAN juga dilakukan vaksin kejar untuk polio tetes dan polio suntik bagi balita yang belum di lengkap,” tuturnya.

Lanjutnya, langkah yang diambil melakukan sweeping imunisasi rutin lengkap yakni melakukan kejar imunisasi lengkap bagi balita.

“Dan melakukan surveilans aktif penyakit yg dapat dicegah dengan imunisasi (campak, difteri, polio) dan mengirimkan sampel ke Dinkes provinsi,” tandasnya. (Sptn)

Follow me in social media: