Gantanews.co – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa Siklon Tropis Yagi yang terpantau selama 24 jam terakhir di Laut Cina Selatan tidak memberikan dampak apapun terhadap wilayah Indonesia. Miming, Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Fenomena Khusus BMKG, menjelaskan bahwa siklon ini berada jauh dari Tanah Air dan terus bergerak menjauh ke arah barat.
“Siklon Tropis Yagi tidak mempengaruhi kondisi cuaca maupun gelombang laut di Indonesia,” ujar Miming dalam pernyataannya di Jakarta pada Rabu (3/9).
Posisi siklon yang kini berada sangat jauh menjadi alasan utama mengapa Indonesia tidak merasakan dampaknya.
BMKG mencatat bahwa Siklon Tropis Yagi saat ini terletak di Laut Cina Selatan, barat laut Filipina, tepatnya di koordinat 18.6°LU, 118.1°BT. Jaraknya sekitar 1.700 kilometer di utara Tarakan, Kalimantan Utara. Siklon ini bergerak dengan kecepatan angin maksimum mencapai 50 knot atau sekitar 95 kilometer per jam, dengan tekanan udara minimum sebesar 990 hPa.
Miming menegaskan pentingnya masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terkonfirmasi terkait dampak siklon ini di Indonesia.
“Ikuti terus perkembangan informasi dari sumber resmi seperti BMKG,” imbuhnya.
Miming juga mengingatkan bahwa semua informasi terbaru terkait kondisi cuaca dan iklim dapat diakses melalui aplikasi infoBMKG, media sosial resmi BMKG, atau langsung melalui kantor BMKG setempat.
Sebelumnya, pada Senin (2/9), Siklon Tropis Yagi sempat memicu cuaca ekstrem di Filipina, terutama di wilayah Bicol dan Calabarzon. Akibatnya, Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Filipina melaporkan adanya dua korban tewas serta pembatalan sejumlah penerbangan di kawasan tersebut.
BMKG akan terus memantau pergerakan Siklon Tropis Yagi dan memastikan bahwa masyarakat Indonesia mendapatkan informasi terkini secara tepat dan akurat. (red)