BMKG Deteksi Kemunculan Bibit Siklon di Samudera Hindia Tenggara Lampung, Warga Lampung dan Daerah Ini Diminta Waspada!

waktu baca 2 menit

Gantanews.co – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan penting terkait peningkatan potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi di berbagai wilayah Indonesia pada periode 6–8 Desember 2024. Kondisi ini disebabkan oleh kemunculan bibit siklon tropis 91S di Samudera Hindia, tepatnya di sebelah Tenggara Lampung.

Fenomen siklon tersebut berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap cuaca dan gelombang laut seperti:

Hujan sedang – lebat disertai kilat/petir dan angin kencang:

  • Lampung,
  • Banten,
  • Jawa Barat, dan
  • Jabodetabek

Gelombang tinggi hingga 4-6 meter yang berpotensi terjadi di:

  • Perairan Bengkulu – Lampung
  • Selat Sunda dan Perairan Selatan Jawa
  • Samudera Hindia Selatan Jawa

Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa beberapa wilayah seperti Bengkulu, Lampung, Banten, Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur masuk dalam kategori WASPADA. Sementara itu, Jawa Barat berada pada kategori SIAGA. Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman hidrometeorologi, seperti hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir, demi keselamatan bersama.

Potensi Bibit Siklon Tropis 91S

BMKG juga memantau kemunculan bibit siklon tropis 91S di Samudera Hindia. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyebut bahwa bibit ini dapat menyebabkan intensitas hujan sedang hingga lebat di wilayah Lampung, Banten, Jawa Barat, dan Jabodetabek. Kecepatan angin di perairan selatan Selat Sunda juga diperkirakan mencapai 15–25 knot (27–46 km/jam), dengan gelombang setinggi hingga 2,5 meter.

Sementara itu, suspect area di Laut Timor juga berpotensi berkembang menjadi siklon tropis. Kawasan ini diprediksi akan memengaruhi wilayah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku, dengan curah hujan tinggi dan angin kencang.

Langkah Mitigasi

BMKG mengingatkan masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca terbaru melalui kanal resmi mereka. Tidak meremehkan dampak cuaca ekstrem sangat penting guna mengurangi risiko bencana. Dengan situasi ini, BMKG juga mengimbau nelayan dan pelaku aktivitas maritim untuk berhati-hati karena gelombang laut yang tinggi.

“Kami mengimbau seluruh masyarakat unruk tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es,” ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam rilisnya, Jumat (6/12).

Dwikorita menambahkan, masyarakat dan pihak-pihak terkait agar mewaspai terjadinya bencana yang terjadi akibat cuaca ekstrem tersebut seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang.

“Agar semua mewaspadai dampak yang mungkin ditimbulakn akibat keberadaan siklon ini seperti seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan pohon tumbang,” tambah Dwikorita.

Cuaca ekstrem yang dipengaruhi oleh fenomena bibit siklon tropis ini memerlukan kewaspadaan dari semua pihak. Masyarakat diimbau untuk terus mengikuti perkembangan terkini melalui situs resmi BMKG di https://www.bmkg.go.id. (red)

error: Content is protected !!