Gantanews.co – Cuaca buruk berupa hujan deras, angin kencang, hingga banjir rob melanda Provinsi Lampung dalam beberapa hari terakhir. Fenomena ini diperkirakan masih akan berlanjut hingga sepekan ke depan.
Koordinator Bidang Data BMKG Lampung, Rudi Harianto, mengungkapkan bahwa cuaca ekstrem ini dipicu oleh pengaruh pergerakan angin dan bibit siklon tropis yang terdeteksi di dua lokasi berbeda.
“Bibit Siklon Tropis 95W terpantau di Laut Cina Selatan dengan tekanan pusat sistem sebesar 1006,4 hPa dan kecepatan angin maksimum 15 knot yang bergerak ke arah barat-barat laut. Selain itu, bibit Siklon Tropis 99S di Samudera Hindia barat daya Bengkulu memiliki tekanan pusat sistem 1009,7 hPa dengan kecepatan angin maksimum 20 knot ke arah timur,” jelas Rudi, Kamis (5/12).
Kombinasi Faktor Penyebab Cuaca Ekstrem
Selain bibit siklon tropis, fenomena atmosfer lain turut berkontribusi pada peningkatan curah hujan di wilayah Lampung. Madden-Julian Oscillation (MJO) yang terdeteksi aktif di fase 4 (Maritime Continent), gelombang Kelvin, Rossby ekuator, dan aktivitas Dipole Mode menjadi pemicu pembentukan awan hujan secara masif.
“Suhu muka laut yang menghangat di sekitar Samudera Hindia dan Selat Sunda meningkatkan penguapan, sementara konvergensi angin di pesisir Bengkulu hingga barat daya Banten memperbesar potensi pertumbuhan awan hujan,” tambahnya.
BMKG juga melaporkan kecepatan angin mencapai lebih dari 25 knot di perairan Bengkulu hingga Lampung, yang memicu kondisi laut bergelombang tinggi.
Imbauan BMKG: Waspada Potensi Bencana
Rudi mengimbau masyarakat Lampung untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan gelombang tinggi.
“Warga sebaiknya menghindari area rawan banjir, tepi sungai, atau lereng yang rentan longsor. Pastikan saluran air bersih dari sampah untuk mengurangi risiko genangan. Selain itu, persiapkan perlengkapan darurat seperti senter, baterai, dan makanan tahan lama,” sarannya.
BMKG juga mengingatkan pengguna jalan untuk berhati-hati selama hujan deras, terutama di area yang berpotensi tergenang atau berlumpur.
Untuk informasi terkini, masyarakat diminta terus memantau prakiraan cuaca melalui kanal resmi BMKG, termasuk media sosial dan website.
Potensi Berlanjut
BMKG memperkirakan cuaca buruk masih akan berlangsung selama tiga hingga enam hari ke depan. Oleh karena itu, kesiapsiagaan menghadapi situasi ini menjadi kunci untuk meminimalkan dampak kerugian. (red)