Besok, Gubernur Arinal Terima Penghargaan Abdi Bakti Tani 2021

waktu baca 4 menit
Besok, Senin (13/09), Gubernur Arinal Djunaidi akan menerima penghargaan Bidang Pertania langsung dari Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin di Istana Wakil Presiden.

GANTANEWS.CO, Bandarlampung – Besok, Senin (13/09), Gubernur Arinal Djunaidi akan menerima penghargaan Bidang Pertania langsung dari Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin di Istana Wakil Presiden.

Kabar itu disampaikan Gubernur Lampung saat menyampaikan Informasi Petikan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor : 465/Kpts/KP.590/M/08/2021 tanggal 13 Agustus 2021 Tentang Pemberian Penghargaan Bidang Pertanian Tahun 2021.

Dalam lampiran Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia tersebut Provinsi Lampung menduduki peringkat pertama kategori Provinsi dengan peningkatan produksi padi tertinggi Tahun 2019 – 2020.

Penghargaan diberikan sebagai bentuk apresiasi Pemerintah Pusat atas kinerja Pemerintah Daerah yang telah berkontribusi dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia dan meningkatkan ekspor produk pertanian, juga sebagai rangkaian peringatan Hari Tani Nasional Tahun 2021 yang bertepatan dengan tanggal 24 September 2021.

Pembangunan sektor pertanian di Provinsi Lampung terus mengalami peningkatan meskipun dalam situasi pandemi Covid-19.

Sektor pertanian mampu tumbuh secara positif. Salah satunya dari besaran produksi padi, Provinsi Lampung Tahun 2020 mencapai sebesar 2,65 juta ton gabah kering giling (GKG) atau meningkat 22,47 persen dari produksi padi tahun 2019.

Gubernur Lampung terus berkomitmen untuk membangunan sektor pertanian di Provinsi Lampung yang diwujudkan dengan menentukan kebijakan strategis, yaitu berupa program Kartu Petani Berjaya (KPB). Program ini diharapkan memberikan berbagai kemudahan kepada petani dalam proses produksi dan pemasaran hasil pertanian.

Pada berbagai kesempatan Gubernur Arinal Djunaidi juga mengungkapkan peran Provinsi Lampung dalam menopang sekitar 40 persen kebutuhan berbagai produk pangan DKI Jakarta.

Tumbuh dan berkembangnya sektor pertanian berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi Lampung. Sebagaimana data resmi yang dilansir BPS pada 5 Agustus 2021, untuk tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Lampung juga menunjukan trend yang positif.

Besaran pertumbuhan ekonomi pada Triwulan I-2021 secara q-to-q, Lampung tumbuh 3,04 persen dan Triwulan II-2021 tumbuh 6,69 persen, angka ini merupakan angka pertumbuhan ekonomi tertinggi Se-sumatera.

Sumber: BPS

Data Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada 2020, luas panen padi nasional sebesar 10,66 juta hektar dengan produksi sebesar 54,65 juta ton GKG. Jika dikonversikan menjadi beras, produksi beras pada 2020 mencapai 31,33 juta ton.

Jika dibandingkan 2019, luas panen padi pada 2020 sebesar 10,66 juta hektar mengalami penurunan sebanyak 20,61 ribu hektar atau 0,19 persen dibandingkan 2019 (10,68 juta hektar).

Produksi padi pada 2020 sebesar 54,65 juta ton gabah kering giling (GKG), mengalami kenaikan sebanyak 45,17 ribu ton atau 0,08 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 54,60 juta ton GKG.

Jika dilihat menurut subround, terjadi peningkatan produksi padi pada subround Mei–Agustus dan September–Desember 2020, yaitu masing-masing sebesar 1,14 juta ton GKG atau 6,04 persen dan 2,68 juta ton GKG atau 22,54 persen dibandingkan periode yang sama pada 2019. Penurunan hanya terjadi pada subround Januari–April 2020, yakni sebesar 3,78 juta ton GKG atau 15,91 persen dibandingkan subround Januari–April 2019.

Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi beras pada 2020 sebesar 31,33 juta ton, mengalami kenaikan sebanyak 21,46 ribu ton atau 0,07 persen dibandingkan 2019 yang sebesar 31,31 juta ton.

Potensi produksi padi pada subround Januari–April 2021 diperkirakan sebesar 25,37 juta ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 5,37 juta ton atau 26,88 persen dibandingkan subround yang sama pada 2020 yang sebesar 19,99 juta ton GKG.

Badan Pusat Statistik (BPS) pada 1 Maret 2021 merilis data produksi padi pada 2020 sebesar 54,65 juta ton gabah kering giling (GKG).

Produksi padi mengalami kenaikan sebanyak 45,17 ribu ton atau 0,08% jika dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 54,60 juta ton GKG.

Jika dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi beras pada 2020 sebesar 31,33 juta ton, mengalami kenaikan sebanyak 21,46 ribu ton atau meningkat 0,07% dibandingkan 2019 yang sebesar 31,31 juta ton.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menyebut untuk mencapai ini Kementan dibawah komando Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo melakukan beberapa langkah strategi dan kebijakan yang diterapkan antara lain mekanisasi pertanian modern untuk mempercepat proses olah tanah, tanam, serta panen, penggunaan bibit unggul dan pupuk berkualitas, asuransi pertanian serta program perluasan areal tanam baru.

Ia menyebut sebaran daerah sentra produksi beras masih dominan di beberapa provinsi di Jawa seperti Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Namun demikian berdasarkan hasil perhitungan BPS menggunakan metode KSA, ada pergeseran peringkat 10 terbesar provinsi produsen beras tahun 2020 dibandingkan 2019.

Provinsi manakah saja itu?

Pertama, Provinsi Jawa Timur, dengan luas panen 1.754.380 ha menghasilkan padi 9.944.538 ton GKG atau setara 5.712.597 ton beras.

Provinsi Jawa Timur berhasil menggeser Jawa Tengah yang sebelumnya peringkat satu.

Kedua, Provinsi Jawa Tengah, dengan luas panen 1.666.931 ha menghasilkan padi 9.489.165 ton GKG atau setara 5.428.721 ton beras.

Ketiga, Provinsi Jawa Barat, dengan luas panen 1.586.889 ha menghasilkan padi 9.016.773 ton GKG atau setara 5.180.202 ton beras.

Keempat, Provinsi Sulawesi Selatan, dengan luas panen 976.258 ha menghasilkan padi 4.708.465 ton GKG atau setara 2.687.970 ton beras.

Kelima, Provinsi Sumatera Selatan, dengan luas panen 551.321 ha menghasilkan padi 2.743.060 ton GKG atau setara 1.567.102 ton beras.

Keenam, Provinsi Lampung, , dengan luas panen 545.149 ha menghasilkan padi 2.650.290 ton GKG atau setara 1.515.678 ton beras.

Ketujuh, Provinsi Sumatera Utara, dengan luas panen 388.591 ha menghasilkan padi 2.040.500 ton GKG atau setara 1.164.435 ton beras.

Kedelapan, Provinsi Aceh dengan luas panen 317.869 ha menghasilkan padi 1.757.313 ton GKG atau setara 1.007.143 ton beras. (Dinas Kominfotik Provinsi Lampung).

Follow me in social media: