Baca dan Jangan Emosi, Ini Kronologi Kasus Cabul Paling Memalukan di Waykanan

waktu baca 2 menit

KAPOLRES Waykanan AKBP Teddy Rachesna, Ketua DPRD Nikman Karim, Kadis Pendidikan Kabupaten Way Kanan Machiavelli Herman Tarmizi, Kasatreskrim AKP Andre Try Putra dan Kepala UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas P3AP2KB Way Kanan Medias Imroni, duduk bersama di Mako Polres Waykanan, Senin (10/10). Bersama-sama mereka menyampaikan sebuah berita besar dan paling memalukan: Seorang oknum guru mencabuli 5 siswa Sekolah Dasar (SD).

Oknum guru berinisial DR (56), seorang PNS, tinggal di Kecamatan Gunung Labuhan Kabupaten Waykanan.

Kapolres Waykanan AKBP Teddy Rachesna menjelaskan salah satu peristiwanya, terjadi pada Sabtu 01 Oktober 2022 pukul 11.00 WIB.

“Saat itu korban kelas 3 sedang menghabiskan waktu istirahat di sekolah, lalu dipanggi pelaku, dan menarik tangan korban menuju rumah kosong di belakang sekolah,” terang Teddy, Senin (10/10/22).

Dalam perjalanan, korban sempat menggigit tangan kiri pelaku namun berhasil dilepas pelaku dengan menggoyangkan tangan berulang kali.

Sesampai di lokasi pelaku menyuruh korban masuk ke kamar mandi, sambil mengancam korban agar tidak menjerit. Bila menjerit korban diancam akan diturunkan kelas.

Akhirnya, perbuatan cabul itu terjadi. Korban berlari kembali ke ruang kelas dan pelaku kembali ke ruang guru.

Akibat perbuatan itu, korban mengalami trauma, sakit di bagian intim. Dan, akhirnya ibu korban tahu. Ibu korban tidak terima dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Waykanan untuk ditindaklanjuti.

Polisi pun mengembangkan kasusnya. Dan, astaga, seorang teman korban mengaku ada 4 korban lainya, semua satu kelas. Empat korban itu dipaksa saling melihat satu sama lain.

Oknum guru PNS itu telah ditangkap pada Rabu, 05 Oktober 2022 pukul 18.00 WIB. Pelaku diringkus Kanit PPA bersama anggota Unit PPA Satreskrim Polres Way Kanan di Kampung Negeri Sungkai Kecamatan Gunung Labuhan Kabupaten Way Kanan.

Polisi menyita barang bukti berupa pakaian korban dan satu unit hape android milik pelaku. Di dalam galeri hape itu tersedia foto-foto vulgar korban.(RED)

Follow me in social media: