Asroni Paslah Serap Aspirasi Warga dan Berikan Pendidikan Ideologi Pancasila
Gantanews.co – Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung, Asroni Paslah, menggelar Pendidikan Ideologi Pancasila (PIP) dan Wawasan Kebangsaan di Jalan Inpres 2, Langkapura, Bandar Lampung, pada Sabtu (9/2). Kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai Pancasila serta menyerap aspirasi warga di daerah pemilihannya.
PIP ini menghadirkan dua narasumber dari kalangan akademisi, yaitu Makhdiar Setiawan, asisten dosen Universitas Teknokrat Indonesia, dan Elli Susanti, asisten dosen Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Kedua narasumber menjelaskan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara.
Selain memberikan materi, Asroni juga mendengarkan berbagai aspirasi warga, khususnya terkait pendidikan, kesehatan, bantuan sosial, dan kesejahteraan masyarakat. Ia menegaskan bahwa Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung berfokus pada sektor-sektor tersebut dengan menggandeng mitra kerja seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, serta Dinas Sosial Kota Bandar Lampung.
Dalam sesi dialog, warga mengeluhkan masih adanya praktik penahanan ijazah di beberapa sekolah, seperti SMK Negeri 8 dan SMK Negeri 9 Bandar Lampung, serta beberapa SD dan SMP di wilayah tersebut. Menanggapi hal ini, Asroni menegaskan bahwa sekolah tidak diperbolehkan menahan ijazah, terutama bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Ia juga mengingatkan bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung telah mengeluarkan edaran terkait larangan tersebut.
Lebih lanjut, Asroni menyoroti pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman di Indonesia.
“Kita hidup di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan enam agama yang diakui: Islam, Katolik, Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Kita harus menjunjung tinggi toleransi, persatuan, dan musyawarah mufakat demi keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” ungkapnya.
Ia pun mengajak masyarakat untuk terus mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Di tengah era globalisasi, kita harus tetap rukun, bersatu, dan tidak mudah terpecah-belah. Dengan begitu, stabilitas tetap terjaga dan rakyat bisa hidup sejahtera,” tutup Asroni. (Nvs)