Gantanews.co – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lampung Selatan, Thamrin, S.Sos, MM, menerima audiensi dan koordinasi Arbeiter Samariter Bund (ASB) South dan South East Asia, di ruang rapat Sekda setempat, Jumat, 1 November 2024.
Project Manager ASB South dan South East Asia, Johanes Juliasman menyampaikan, bahwa audiensi tersebut terkait pembukaan kegiatan project Pasti Lanjutan (PASTI II) di Lampung Selatan sekaligus membahas rencana kerja tahunan.
Johanes Juliasman menyebut, pada tanggal 12 November 2024 akan diadakan kegiatan pada Project PASTI II yang akan membahas tentang kesiapsiagaan bencana seperti bencana Tsunami atau Gempa Bumi di dua desa, yaitu Desa Talang Baru dan Desa Sukabanjar, Kecamatan Sidomulyo.
“Project PASTI II yang membahas tentang kesiapsiagaan bencana ini akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat, maka kami meminta bantuan supaya dinas terkait di Lingkup Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan dapat hadir pada kegiatan tanggal 12 November 2024 nanti,” kata Johanes.
Johanes juga menyampaikan, bahwa project di dua desa tersebut baru sebagai pintu masuk. Kedepannya project tersebut akan dilakukan juga di desa lain. Mewakili ASB, Johanes tak lupa mengucapkan terima kasih atas partisipasi dari Pemkab Lampung Selatan.
“Nantinya project ini akan berlangsung lebih banyak di desa-desa lain di Lampung Selatan. Saya perwakilan dari ASB juga ingin mengucapkan terima kasih atas kerja sama dan partisipasi dari Pemkab Lampung Selatan pada project kami ini,” ujar Johanes.
Menanggapi hal tersebut, Sekda Kabupaten Lampung Selatan, Thamrin menyambut baik tujuan dari ASB dan akan segera menugaskan dinas terkait pada kegiatan tersebut.
“Terima kasih atas bantuan project dari ASB yang dilakukan dengan pelatihan aksi antisipatif ketika bencana datang serta juga peringatan dini,” ujar Thamrin.
Thamrin juga mengajak Paluma Nusantara, yang telah berpengalaman di bidang pemberdayaan masyarakat di Lampung Selatan untuk membimbing ASB supaya dapat menjalankan project tersebut dengan baik.
“Besar harapan kami bahwa kegiatan ini tidak hanya dilakukan di dua desa saja, tetapi juga di desa lainnya sesuai dengan kondisi tempat tinggal masyarakat. Misalnya di desa dekat pegunungan atau pesisir, mengingat terdapat 256 desa di Lampung Selatan,” kata Thamrin. (rls/adv)