APBN 2025 Siap Mendukung Program Presiden Terpilih Prabowo Subianto

waktu baca 2 menit
Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto

Gantanews.co – Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 telah disetujui oleh DPR pada 19 September 2024 dan dipastikan siap mendukung program-program presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang akan memulai masa jabatannya pada 20 Oktober 2024.

Berikut ringkasan postur, program dan sasaran APBN 2025 yang Gantanews rangkum:

Postur APBN 2025: Pendapatan dan Belanja

Pada 2025, APBN mencatat total pendapatan sebesar Rp3.005,1 triliun. Pendapatan ini terutama didorong oleh penerimaan pajak sebesar Rp2.189,3 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp513,6 triliun, serta kepabeanan dan cukai sebesar Rp301,6 triliun. Selain itu, terdapat juga pendapatan hibah sebesar Rp0,6 triliun.

Di sisi belanja, pemerintah mengalokasikan total belanja sebesar Rp3.621,4 triliun. Belanja ini terbagi dalam beberapa komponen, yakni Rp1.160,1 triliun untuk kementerian dan lembaga, Rp1.541,4 triliun untuk belanja non-kementerian dan lembaga, serta Rp919,9 triliun untuk transfer ke daerah.

Namun, dengan pendapatan yang lebih rendah dibanding belanja, APBN 2025 diproyeksikan mengalami defisit sebesar Rp616,3 triliun.

Program Unggulan Presiden Terpilih yang Didukung APBN 2025

APBN 2025 juga akan mendukung berbagai program unggulan yang dijanjikan oleh presiden terpilih. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Makan siang bergizi gratis sebesar Rp71 triliun.
  2. Pemeriksaan kesehatan gratis dengan alokasi Rp3 triliun.
  3. Pembangunan rumah sakit lengkap dan berkualitas senilai Rp2 triliun.
  4. Renovasi sekolah dengan anggaran Rp20 triliun.
  5. Pembangunan sekolah unggulan terintegrasi sebesar Rp4 triliun.
  6. Pembangunan lumbung pangan nasional yang dialokasikan Rp15 triliun.

Sasaran Pembangunan Nasional 2025

Dengan dukungan APBN ini, diharapkan beberapa target pembangunan nasional dapat tercapai pada 2025. Beberapa indikator yang menjadi fokus antara lain:

  • Tingkat kemiskinan turun menjadi 7,0-8,0%.
  • Tingkat kemiskinan ekstrem mencapai 0%.
  • Rasio Gini berada pada kisaran 0,379-0,382.
  • Tingkat pengangguran terbuka diharapkan turun menjadi 4,5-5,0%.
  • Indeks modal manusia meningkat menjadi 0,56.
  • Nilai tukar petani ditargetkan antara 115-120, dan nilai tukar nelayan pada kisaran 105-108.

Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, program-program prioritas presiden ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia, indeks modal manusia, serta memperbaiki indikator nilai tukar petani dan nelayan. (red)

Follow me in social media: