Anak Gajah di TNWK Mati, Diduga Akibat Infeksi Cacing dan Kehilangan Cairan

waktu baca 2 menit

Gantanews.co – Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung, mengungkap hasil awal penyelidikan atas kematian anak gajah jinak bernama Rubado. Nekropsi visual dan inspeksi makroskopis terhadap tubuh gajah muda tersebut mengindikasikan beberapa kondisi medis yang serius.

Temuan Awal: Pendarahan dan Kerusakan Organ

Juru Bicara TNWK, Sukatmoko, menjelaskan bahwa pemeriksaan makroskopis dan palpasi menemukan pendarahan di sekitar anus serta kemerahan pada konjungtiva mata. Selain itu, paru-paru Rubado menunjukkan krepitasi dengan warna kehitaman, serta hasil uji apung menunjukkan positif.

“Cairan kemerahan ditemukan dalam jumlah kecil pada abdomen, sementara lobus hati memiliki tepi tumpul dengan krepitasi di bagian ventralnya. Kami memperkirakan waktu kematian terjadi antara 3 hingga 5 jam sebelum ditemukan,” jelas Sukatmoko.

Dugaan Penyebab Kematian

Kematian Rubado diduga kuat disebabkan oleh syok hipovolemik yang dipicu oleh infeksi cacing parasit jenis Paramphistomum dan Hookworm. Selain itu, pemeriksaan juga menemukan tanda-tanda radang seperti kemerahan pada saluran pencernaan dan ptechie pada konjungtiva.

“Karena usia Rubado yang masih muda, kami juga mencurigai kemungkinan infeksi virus Elephant Endotheliotropic Herpesvirus (EEHV), yang dapat menyebabkan kehilangan cairan tubuh secara masif akibat pendarahan,” tambah Sukatmoko.

Langkah Lanjutan

Untuk memastikan penyebab kematian, TNWK melakukan diagnosa banding dengan penyakit lain seperti hepatitis, helminthiasis, dan EEHV. Sukatmoko menegaskan bahwa diagnosa final akan menunggu hasil laboratorium.

“Sementara itu, gading Rubado telah dikirim ke Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik (KKH-SG) untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Sukatmoko.

Ditemukan di ERU Braja Harjosari

Rubado ditemukan sudah tidak bernyawa pada Minggu (1/12) di Elephant Response Unit (ERU) Braja Harjosari. Kejadian ini menambah tantangan dalam upaya konservasi gajah di TNWK, yang terus berupaya menjaga populasi satwa langka ini dari ancaman penyakit dan perburuan liar. (red)

error: Content is protected !!