Gantanews.co – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Bandar Lampung 2024 mempertemukan dua pasangan calon (paslon) yang siap memimpin kota, yaitu nomor urut satu Reihana-Aryodhia Febriansyah dan nomor urut dua Eva Dwiana-Deddy Amarullah. Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandar Lampung, Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Pilkada ini mencapai 786.182 orang, terdiri atas 390.858 pemilih laki-laki dan 395.324 perempuan.
Debat perdana antar paslon digelar di Hotel Emersia pada Senin, dengan tema “Tata Kelola Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat.” Dalam acara berdurasi 180 menit ini, masing-masing pasangan memaparkan visi dan misi mereka dalam enam segmen debat.
Eva-Deddy Fokus pada Infrastruktur dan Pelayanan Publik
Paslon nomor urut dua, Eva Dwiana-Deddy Amarullah, menyampaikan komitmen mereka untuk memperkuat infrastruktur kota jika terpilih kembali.
“Kami ingin meningkatkan daya dukung infrastruktur dan pelayanan publik guna mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujar Eva Dwiana.
Selain itu, mereka juga memiliki program berkelanjutan untuk pengembangan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat, serta tata kelola pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab. Eva menambahkan bahwa mereka akan terus bekerja sama dengan masyarakat dan sektor swasta untuk meningkatkan investasi dan membuka lapangan pekerjaan di Bandar Lampung.
Dalam lima tahun terakhir, Eva mengklaim bahwa program yang mereka jalankan telah memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas hidup warga Bandar Lampung, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan UMKM.
“Kami akan terus melanjutkan upaya ini demi kesejahteraan warga,” katanya.
Reihana-Aryodhia Usung Konsep Smart City dan Kota Metropolitan
Sementara itu, paslon nomor urut satu, Reihana-Aryodhia Febriansyah, mengusung konsep “Bandar Lampung Maju Berbinar” dengan visi menjadikan Bandar Lampung sebagai smart city dan kota metropolitan yang nyaman, akuntabel, dan religius. Menurut Reihana, mereka berencana untuk menciptakan SDM yang unggul dan berdaya saing serta mempercantik tata kota dengan ruang terbuka hijau yang lebih tertata.
Sebagai mantan kepala dinas kesehatan, Reihana juga menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan APBD dan menargetkan deteksi dini kesehatan serta pencegahan stunting.
“Kami ingin menurunkan angka putus sekolah dan meningkatkan kesehatan masyarakat, mulai dari deteksi dini berbagai penyakit hingga upaya pencegahan stunting sejak 1.000 hari pertama,” ujarnya.
Pasangan ini juga mengusulkan pembentukan tim untuk menangani permasalahan banjir yang kerap melanda kota.
“Banjir harus diselesaikan secara konkret dengan keinginan politik yang kuat dari pimpinan,” tutup Reihana.
Dengan visi dan misi yang berbeda, kedua pasangan calon menawarkan berbagai program untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Bandarlampung. Melalui debat publik ini, warga Bandarlampung diharapkan dapat lebih memahami prioritas dan komitmen dari masing-masing paslon, sehingga dapat memilih pemimpin yang tepat untuk membawa perubahan positif bagi kota. Pilkada Bandarlampung 2024 menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk menentukan masa depan kotanya melalui pilihan yang bijak dan cerdas. (red)