Hasil Produksi Kakao Unggul Dua Kali Lipat dari Kakao Lokal
LAMPUNG BARAT – Sugihartono, pengajar dalam program Sekolah Lapang Kakao di Sukamarga dan Bumi Hantatai menyatakan bahwa produksi kakao di Kecamatan Suoh masih belum maksimal.
Hal tersebut senada dengan data yang ditampilkan Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Barat. Jumlah produksi kebun kakao tahun 2018 di Kecamatan Suoh sebanyak 1,4 ton per tahun yang dihasilkan dari 290.6 hektar kebun kakao yang produktif. Sementara masih terdapat 86,8 hektar kebun kakao yang belum menghasilkan.
“Di Desa Sukamarga 1 Hektar kebun kakao hanya menghasilkan 1-2 ton per tahun. Padahal dengan perawatan yang baik dan penggunaan bibit unggul, 1 hektar dapat menghasilkan dua kali lipatnya, yaitu sebanyak 3-4 ton per tahun,” ujar Sugihartono ketika ditemui di salah satu lokasi kebun peserta pelatihan Sekolah Lapang Kakao di Desa Sukamarga.
Ia menjelaskan bahwa ada nilai tambah yang cukup tinggi untuk biji kakao yang dijual dalam keadaan kering dan setelah difermentasi. Di Suoh, harga kakao basah asalan 16.000 per kg. Jika dijual kering, harganya 20.000 hingga 26.500. Sementara kalau kakao unggul yang sudah difermentasi, harganya meningkat menjadi 40.000 hingga 60.000 per kg. (rls)
Follow me in social media: