Warga Pekon Banjar Manis, Tanggamus, Harap Pemerintah Bangun Jembatan Permanen, Akses Sekolah dan Ekonomi Terancam Terputus

waktu baca 2 menit

Gantanews.co – Warga Kedukuhan Tanjung Jaya, Pekon Banjar Manis, Kecamatan Cukuh Balak, Kabupaten Tanggamus, mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap kondisi akses jalan yang melintasi sungai di wilayah tersebut. Saat musim hujan tiba, aliran sungai sering meluap dan menyebabkan jalan utama tidak bisa dilintasi sama sekali. Akibatnya, aktivitas warga menjadi terhambat, terutama anak-anak sekolah dan guru yang kesulitan menuju tempat belajar.

“Kami sangat berharap pemerintah melihat kondisi kami,” ujar salah satu orang tua murid, Selasa (11/11).

“Tanpa jembatan yang layak, anak-anak kami terhambat untuk menimba ilmu, dan masyarakat lainnya pun kesulitan saat hujan,” sambungnya.

Pada musim kemarau, jalur tersebut masih dapat dilalui kendaraan dan pejalan kaki. Namun begitu hujan deras turun, aliran sungai meningkat tajam hingga memutus akses masyarakat. Tak jarang, anak-anak harus memutar sejauh delapan kilometer lebih untuk mencapai sekolah.

Akses Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi Ikut Terdampak

Kepada Ganta News, warga berharap dibangun jembatan

Warga menegaskan bahwa persoalan ini bukan hanya soal akses pendidikan, tetapi juga menyangkut layanan dasar lainnya, seperti kesehatan dan ekonomi. Saat jalan terputus, warga sulit membawa hasil panen ke pasar maupun memperoleh pertolongan medis dengan cepat.

“Kami berharap pemerintah kabupaten, provinsi, hingga pusat segera menindaklanjuti persoalan ini. Jembatan permanen menjadi kebutuhan mendesak,” kata salah seorang warga lainnya.

Harapan Warga: Pembangunan yang Transparan dan Berkualitas

Masyarakat Kedukuhan Tanjung Jaya berharap pemerintah daerah dapat mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jembatan permanen di lokasi tersebut. Mereka juga menekankan pentingnya transparansi dalam proses pembangunan, agar hasilnya berkualitas, kuat, dan dapat digunakan dalam jangka panjang.

Dengan adanya jembatan yang aman dan permanen, warga optimistis aktivitas sehari-hari dapat berjalan normal kembali. Anak-anak bisa berangkat dan pulang sekolah tanpa khawatir, guru dapat mengajar secara teratur, dan masyarakat bisa mengakses layanan ekonomi maupun kesehatan tanpa terganggu oleh kondisi cuaca atau sungai yang meluap. (red/tv)