Pembangunan Jembatan Way Negeri di Kelumbayan Capai 90 Persen, Ditargetkan Rampung Pertengahan Bulan Ini

waktu baca 4 menit

Gantanews.co – Pembangunan Jembatan Way Negeri yang berlokasi di Kampung Negeri, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, kini telah mencapai progres sekitar 90 persen. Proyek yang menjadi salah satu infrastruktur penting bagi masyarakat setempat ini dikerjakan oleh CV Putri Kembar Sejahtera di bawah pengawasan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Lampung.

Jembatan tersebut merupakan akses vital bagi warga di wilayah pesisir dan perbukitan Kelumbayan. Sebelum adanya pembangunan ini, masyarakat harus mengandalkan jembatan darurat yang kerap rusak akibat banjir. Kini, harapan warga untuk memiliki jembatan permanen yang kokoh hampir terwujud.

Progres Capai 90 Persen, Dikerjakan dengan Pengawasan Ketat

Deddy, selaku pengawas logistik lapangan dari CV Putri Kembar Sejahtera, menjelaskan bahwa saat ini progres pembangunan jembatan sudah mendekati tahap akhir.

“Alhamdulillah prosesnya sudah sekitar 90 persen. Kami perkirakan akan selesai dalam beberapa minggu ke depan,” ujar Deddy saat ditemui di lokasi proyek, Selasa (4/11).

Menurutnya, struktur utama jembatan telah rampung dan kini tengah memasuki tahap penyempurnaan pengecoran DAK. Meski begitu, untuk sementara waktu mobil belum diizinkan melintas, karena usia cor baru memasuki hari ke-6.

“Masih dalam masa pengerasan. Jadi untuk saat ini baru sepeda motor yang bisa lewat, belum untuk kendaraan roda empat,” jelasnya.

Pihak kontraktor memastikan bahwa proses pengerjaan dilakukan secara hati-hati dan sesuai standar teknis agar hasil akhir kokoh dan tahan terhadap tekanan air sungai yang cukup deras, terutama saat musim hujan.

Bronjong Dikerjakan Setelah Jembatan Rampung

Deddy, Pengawas Logistik CV Putri Kembar Sejahtera

Selain pembangunan jembatan utama, proyek ini juga mencakup pemasangan bronjong di sisi jembatan. Pekerjaan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya longsor dan pengikisan tanah di sekitar area sungai Way Negeri.

“Bronjong itu fungsinya biar tanah di sekitar jembatan tidak tergerus air. Karena arus sungainya cukup kuat, jadi kita perlu pengaman tambahan di sisi jembatan,” ungkap Deddy.

Namun, pekerjaan bronjong belum bisa dimulai saat ini, karena lokasi pemasangannya masih menjadi jalur akses sementara bagi kendaraan proyek.

“Bronjong ini posisinya menutupi jalan darurat mobil, jadi baru bisa dikerjakan setelah jembatan utama selesai dan sudah bisa dilewati kendaraan,” tambahnya.

Material bronjong berupa batu kali dan kawat baja sudah disiapkan di lokasi.

“Batu sudah numpuk di sini, tinggal nanti dikerjakan setelah pengecoran benar-benar kuat,” kata Deddy.

Dua Kali Dihantam Banjir, Pekerjaan Sempat Tertunda

Proyek ini sejatinya memiliki masa pengerjaan 120 hari kalender, namun di lapangan, tim kontraktor menghadapi tantangan berat berupa cuaca ekstrem dan banjir besar yang terjadi beberapa waktu lalu. Dua kali jembatan darurat yang dibangun sebagai akses sementara hanyut diterjang banjir.

“Sudah dua kali kami bikin jembatan darurat, tapi dua-duanya hanyut karena banjir. Akhirnya diputuskan bikin jembatan permanen langsung lewat sungai. Kalau air surut, kendaraan masih bisa melintas sementara,” terang Deddy.

Tak hanya itu, tiang pancang jembatan juga sempat terhanyut oleh derasnya arus sungai, sehingga tim harus memancang ulang dari awal. Kondisi ini membuat jadwal kerja sedikit mundur dari target semula.
“Tiang pancang sempat hanyut di bawah air, jadi kami memancang ulang. Itu yang bikin waktu pengerjaan agak mundur,” ujarnya.

Meski sempat tertunda, kini pekerjaan kembali berjalan lancar dengan pengawasan ketat dari tim teknis dan pengawas lapangan. Deddy optimistis seluruh pekerjaan dapat selesai pada pertengahan November 2025, sesuai target kontrak.

Harapan Warga: Akses Transportasi Kembali Normal

Keberadaan Jembatan Way Negeri sangat dinantikan masyarakat. Selama pembangunan berlangsung, warga harus menggunakan jalur alternatif yang cukup jauh dan melewati medan sulit, terutama saat musim hujan. Dengan hampir rampungnya pembangunan ini, warga berharap mobilitas antar-kampung bisa kembali lancar.

Pembangunan jembatan ini tidak hanya mempermudah akses masyarakat, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan konektivitas ekonomi antarwilayah di Kabupaten Tanggamus. Jembatan ini akan membuka akses bagi distribusi hasil pertanian dan kebutuhan pokok dari dan ke wilayah Kelumbayan.

“Kalau jembatan ini sudah selesai, insyaallah mobil bisa lewat normal lagi, dan warga nggak perlu mutar jauh-jauh. Kami harap bisa segera rampung,” tutup Deddy. (red/tv)