Pansus DPRD Lampung Selatan Soroti Dispora Soal Belum Maksimal Pemanfaatan Fasilitas Olahraga dan Pembinaan Atlet

waktu baca 2 menit

Gantanews.co, Lampung Selatan — Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Lampung Selatan menjadi sorotan tim Panitia Khusus (Pansus) DPRD Lampung Selatan.

Jenggis Khan Hailak, S.H, M.H, selaku anggota Pansus DPRD Lampung Selatan menilai OPD yang mengurusi bidang olahraga tersebut belum optimal dalam meningkatkan minat masyarakat dalam berolahraga.

Itu disampaikan politisi Partai Demokrat saat rapat penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Tahun 2024 yang digelar di ruang Banggar DPRD Lampung Selatan, Kamis (10/4/2025).

Bahkan Jenggis menyatakan minimnya pemanfaatan fasilitas olahraga oleh masyarakat, padahal sarana yang tersedia dinilai cukup memadai.

“Lampung Selatan ini banyak memiliki fasilitas olahraga seperti stadion. Lampung Selatan juga punya ruang terbuka hijau yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk lari pagi atau sore. Tapi kenyataannya, masih sangat minim penggunaannya,”tegasnya.

Jenggis menekankan pentingnya peran Dispora dalam mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga.

Ia menyebut, saat ini hanya Stadion Jati yang terlihat aktif digunakan, sementara fasilitas lainnya masih cenderung sepi.

Menurutnya, peningkatan minat olahraga masyarakat tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga mampu mendorong pergerakan perekonomian masyarakat.

“Kalau minat olahraga masyarakat tinggi, tentu warung-warung dan kantin di sekitar tempat olahraga akan ramai. Ini juga bisa menggali potensi dan bakat masyarakat yang ujungnya berdampak pada prestasi olahraga daerah,”ujarnya.

Anggota Pansus ini juga berharap pasangan Bupati Lampung Selatan H. Radityo Egi Pratama dan M Syaiful Anwar yang dikenal memiliki hobi olahraga, bisa menjadi motor penggerak dalam memasyarakatkan olahraga di semua kalangan.

“Pak Bupati suka olahraga. Harapannya, beliau bisa mengajak semua pihak, termasuk DPRD dan Forkopimda untuk rutin berolahraga bersama untuk penggerak awal. Misalnya sekali seminggu di pagi hari,” katanya.

Tidak sampai disana, Jenggis juga menyoroti kebiasaan lama Dispora yang kerap ‘ngebon’ atlet dari luar daerah setiap kali menghadapi kompetisi olahraga.

“Sudah jadi tradisi, setiap mau bertanding malah ngebon atlet. Ini warisan lama yang sulit diubah,” ungkapnya.

Ia mempertanyakan proses pembinaan atlet oleh Dispora dan menilai seharusnya ada fokus terhadap pengembangan atlet lokal sejak dini agar mampu bersaing di level kabupaten hingga provinsi.

“Kalau pembinaannya berjalan baik, maka saat ada pekan olahraga, atlet yang diturunkan benar-benar hasil binaan kita sendiri, bukan pemain luar,” tegas Jenggis.

Ia mendorong agar Dispora lebih serius dalam membina potensi atlet lokal demi kejayaan olahraga Lampung Selatan secara berkelanjutan. (*)