Anggaran Funtastis Rp1,4 Milyar, PAD Sektor Pariwisata Tak Meningkat: Pansus LKPJ DPRD Lampung Selatan Soroti Kinerja Disparbud Lampung Selatan

waktu baca 2 menit

Gantanews.co, Lampung Selatan — Anggaran funtastis yang diserap Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lampung Selatan menjadi sorotan Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lampung Selatan.

Betapa tidak, dinas yang mengurusi bidang pariwisata dan kebudayaan di Bumi Khagom Mufakat itu mencapai Rp1,4 Miliar di tahun 2024.

Anggota DPRD Lampung Selatan Imam Rohadi, S.Hut menegaskan bahwa Pariwisata yang sudah sekian puluh tahunnya berjalan namun tidak ada peningkatan alias stagnan dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Kabupaten Lampung Selatan.

“Dalam konteks PAD tentu ranah ini yang menjadi substansi pokoknya. Substansi pointnya, manakala posisi sektor pariwisata dengan pagu anggaran yang justru jauh lebih besar daripada provit PAD nya. Ya, progres di periode sebelumnya kita kan belum mencoba di periode ini,” tegasnya anggota DPRD Lampung Selatan dari Fraksi PKS di ruang rapat Banggar, Rabu (9/4/2025).

Ia mengatakan, jangan sampai anggaran yang mencapai satu milyar lebih itu hanya untuk bacakan.

“Saya menyampaikan ini berulang kali di Komisi. Waktu pembahasan anggaran Kadis Pariwisata tidak hadir. Yang saya sampaikan sama, di vendorkan dipihak ketigakan. Terlepas berapapun angkanya iyakan dulu, wong gak ada hukumnya kok?. Jangan jadi bacakan, maaf kalau saya ngomong jadi bacakan,”cecarnya.

“Jadi, progres sejauh ini sudah jadi skala prioritas sekarang. Saya pastikan belum ada. Saat pembahasan di LKPJ, pada saat pembahasan anggaran, pembahasan komisi, realisasinya mana?, progresnya dimana?. Kalau hanya menjalankan tugas tupoksinya duduk. Jadi jangan berbicara ya, ya, ya aja,” katanya lagi.

Dirinya juga memberikan ilustrasi bagaimana wisata yang ada di Indonesia. Seperti wisata Bali, Lombok, Jawa Barat yang dapat tumbuh berkembang dengan baik.

“Kemudian substansi feedback nya terhadap masyarakat sekitar, gak ada pengunjung gak ada pedagang. Maka ambillah sebuah padat karya konsubtif yang membangun Lampung Selatan, sehingga tidak ada lagi pagu anggaran pemeliharaan, pagu anggaran petugas wisata untuk menarik wisatanya, promosinya.”pungkasnya.