Evaluasi 100 Hari Kabinet Prabowo-Gibran: Daftar Menteri dengan Kinerja Terbaik dan Terburuk Menurut Survei CELIOS
Gantanews.co – Seratus hari pertama pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah berlalu. Dalam periode ini, berbagai kebijakan dan program mulai dievaluasi oleh publik dan lembaga riset, salah satunya Center of Economic and Law Studies (CELIOS). Dengan metode survei berbasis expert judgment, CELIOS menghadirkan perspektif baru dari para jurnalis tentang kinerja kabinet. Berikut evaluasi 100 hari kabinet Prabowo – Gibran berdasarkan rilis CELIOS.
Penilaian Pemimpin: Prabowo dan Gibran Ditengah Sorotan
Survei CELIOS menunjukkan Prabowo Subianto memperoleh skor 5 dari 10, sedangkan Gibran Rakabuming hanya mendapat skor 3 dari 10. Responden, yang terdiri dari 95 jurnalis dari 44 media kredibel, menilai bahwa komunikasi dan implementasi program keduanya masih jauh dari ekspektasi.
Menteri Berkinerja Terburuk: Panggilan untuk Reshuffle?
Berikut adalah daftar 10 menteri dengan kinerja terburuk berdasarkan survei CELIOS:
- Natalius Pigai (Menteri HAM)
- Budi Arie Setiadi (Menteri Koperasi)
- Bahlil Lahadalia (Menteri ESDM)
- Raja Juli Antoni (Menteri Kehutanan)
- Yandri Susanto (Menteri Desa dan PDT)
- Zulkifli Hasan (Menko Pangan)
- Budiman Sudjatmiko (Kepala BPPK)
- Ario Bimo Nandito Ariotedjo (Menpora)
- Yusril Ihza Mahendra (Menko Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan)
- Fadli Zon (Menteri Kebudayaan).
Hasil ini menjadi sinyal kuat bahwa diperlukan langkah perombakan kabinet untuk mengatasi stagnasi di berbagai sektor strategis.
Menteri Berkinerja Terbaik: Nasaruddin Umar di Puncak
Sebaliknya, Menteri Agama Nasaruddin Umar tampil sebagai sosok dengan kinerja terbaik, dengan skor mendekati sempurna. Berikut daftar 10 menteri terbaik menurut survei:
- Nasaruddin Umar (Menteri Agama)
- Meutya Hafid (Menteri Komunikasi dan Digital)
- Abdul Mu’ti (Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah)
- Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan)
- Yassierli (Menteri Ketenagakerjaan)
- Agus Gumiwang (Menteri Perindustrian)
- Dadan Hidayana (Kepala Badan Gizi Nasional)
- Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan)
- Arifatul Choiri Fauzi (Menteri PPPA)
- Budi Gunawan (Menko Polhukam).
Masalah Utama: Realisasi Janji dan Pengelolaan Anggaran
Sebanyak 74% responden menilai bahwa sebagian besar janji politik belum terealisasi. Kritik utama lainnya meliputi:
- Kebijakan yang kurang optimal (37%).
- Program yang tidak sesuai dengan kebutuhan publik (34%).
- Tata kelola anggaran yang dianggap mengecewakan (52%).
Minimnya kolaborasi antar lembaga (46%) dan intervensi disektor ekonomi (31%) juga menjadi perhatian utama. Bahkan, 88% responden merekomendasikan reshuffle dalam waktu enam bulan ke depan.
Tantangan di Sektor Ekonomi dan Energi
Bhima Yudhistira Adhinegara, Direktur Eksekutif CELIOS, menyoroti lemahnya kinerja tim ekonomi. Beberapa indikator negatif termasuk:
- Penurunan IHSG sebesar 5,82% dalam tiga bulan terakhir.
- Meningkatnya angka PHK di sektor padat karya.
- Pelemahan daya beli masyarakat.
Disektor energi, Menteri ESDM dinilai gagal mengambil langkah tegas terkait penghentian pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), meski komitmen sudah disampaikan di forum internasional seperti G20.
Isu Hukum, HAM, dan Reformasi TNI-Polri
Reformasi di institusi TNI dan Polri juga mendapat kritik tajam. CELIOS mencatat lima isu utama, termasuk wacana pengampunan koruptor dan stagnasi kualitas kebebasan sipil. Peneliti CELIOS, Muhamad Saleh, menilai bahwa transparansi dan profesionalisme masih menjadi pekerjaan rumah besar.
Harapan untuk Perubahan
Evaluasi ini menjadi cermin bagi pemerintahan Prabowo-Gibran untuk meningkatkan kinerja. Dengan fokus pada tata kelola anggaran, implementasi program prioritas, dan reformasi struktural, publik berharap pemerintahan ini mampu memberikan hasil yang lebih baik di masa mendatang. (red)