Polisi Bubarkan Tawuran Pelajar di Pesisir Barat, Orang Tua Diminta Lebih Waspada
Gantanews.co – Tawuran antar dua kelompok pelajar di Pekon Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah, Kabupaten Pesisir Barat, berhasil dibubarkan oleh personel kepolisian Polres Pesisir Barat, Lampung. Insiden ini melibatkan siswa dari SMKN 1 Krui dan SMAN 1 Pesisir Tengah.
Kapolres Pesisir Barat, AKBP Alsyahendra, mengungkapkan bahwa tawuran tersebut bermula dari perselisihan antar pelajar yang berujung pada aksi bentrokan di tengah masyarakat.
“Peristiwa ini terjadi di Pekon Rawas dan sempat menimbulkan keresahan warga,” ujar Alsyahendra Kamis (16/1)).
Kekhawatiran masyarakat terhadap aksi tawuran ini mendorong mereka untuk segera melaporkan kejadian kepada pihak kepolisian. Menanggapi laporan tersebut, Tim Tekab 308 dan Polsek Pesisir Tengah bergerak cepat menuju lokasi untuk mengamankan situasi.
Tindakan Cepat Polisi
Personel kepolisian langsung membubarkan kelompok pelajar yang terlibat dalam tawuran. Beberapa di antaranya diamankan dan diberikan pembinaan di tempat agar tidak mengulangi perbuatan serupa.
“Kami bertindak cepat untuk menghindari dampak yang lebih luas. Langkah ini juga merupakan bagian dari komitmen kami dalam menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat,” jelas Alsyahendra.
Selain membubarkan tawuran, kepolisian juga mengimbau pihak sekolah serta orang tua agar lebih aktif dalam mengawasi anak-anak, baik saat berada di sekolah maupun di luar jam pelajaran.
“Tawuran bukan hanya membahayakan para pelajar yang terlibat, tetapi juga mengganggu ketenangan masyarakat. Semua pihak perlu berperan dalam mencegah hal ini terjadi lagi,” tambahnya.
Dukungan dan Harapan Masyarakat
Aksi cepat kepolisian mendapatkan apresiasi dari warga sekitar. Mereka merasa lebih aman dengan kehadiran aparat yang sigap dalam menangani situasi tersebut. Masyarakat berharap tindakan serupa terus dilakukan untuk mencegah konflik antar pelajar di masa mendatang.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Polres Pesisir Barat berencana meningkatkan pengawasan melalui patroli rutin serta pendekatan lebih intensif kepada masyarakat dan sekolah-sekolah. Dengan langkah ini, diharapkan potensi tawuran bisa ditekan dan lingkungan pendidikan tetap kondusif. (red)