Tiongkok Pertimbangkan Jual TikTok ke Elon Musk, Apa Dampaknya?

waktu baca 2 menit

Gantanews.co – Pejabat Tiongkok tengah mempertimbangkan kemungkinan penjualan aplikasi TikTok kepada Elon Musk, sebagaimana dilaporkan oleh Bloomberg. Meski Beijing lebih memilih agar operasi TikTok di Amerika Serikat tetap dikelola oleh ByteDance, situasi semakin mendesak dengan adanya larangan yang dijadwalkan berlaku pada 19 Januari 2025. Oleh karena itu, pejabat Tiongkok tengah berupaya mencari solusi terbaik.

Menurut sumber yang dekat dengan perundingan ini, diskusi antara pejabat Tiongkok dan pihak terkait tengah fokus pada berbagai opsi, termasuk potensi kerjasama dengan Presiden terpilih Donald Trump. Diharapkan Trump akan menunjuk Elon Musk dalam pemerintahannya setelah resmi menjabat di Gedung Putih akhir Januari ini.

Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah akuisisi TikTok Amerika oleh X, perusahaan milik Musk, yang bisa menjalankan bisnis tersebut secara bersama-sama. TikTok sendiri memiliki lebih dari 170 juta pengguna di AS, sebuah angka yang tentunya menarik bagi Musk untuk menarik minat pengiklan. Tak hanya itu, Musk juga memiliki xAI, perusahaan kecerdasan buatan yang bisa memanfaatkan data besar yang dihasilkan oleh TikTok.

Namun, situasi ini cukup rumit bagi ByteDance. Bloomberg mengungkapkan bahwa perusahaan yang mengelola TikTok tampaknya tidak memiliki pengaruh besar dalam keputusan akhir terkait penjualan ini. Meski demikian, masih belum jelas apakah Musk, TikTok, ByteDance, atau pejabat terkait telah melakukan pembicaraan lebih lanjut mengenai kesepakatan ini.

Pihak Musk sendiri belum memberikan komentar, begitu pula dengan juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Guo Jiakun, yang menolak berkomentar. Sementara itu, perwakilan ByteDance menyebutkan bahwa perusahaan tersebut tidak akan memberikan tanggapan terhadap “fiksi murni.”

TikTok telah menjadi platform yang sangat bernilai, dengan estimasi nilai operasional di AS sekitar $40 miliar. Keputusan mengenai masa depan aplikasi ini menyimpan dampak besar baik dalam aspek ekonomi maupun geopolitik. Mengingat betapa sulitnya memisahkan operasi TikTok di AS, mantan Presiden Donald Trump sendiri menyatakan bahwa ia ingin menunda larangan tersebut, untuk memastikan ia dapat berperan dalam negosiasi mencari solusi agar TikTok tetap beroperasi. (red)

error: Content is protected !!