Gantanews.co – Kebakaran besar melanda kawasan elit Pacific Palisades, Los Angeles, memaksa lebih dari 30 ribu orang mengungsi termasuk beberapa selebriti. Insiden ini terjadi pada Selasa (7/1), dengan sekitar 80 hektar hutan terbakar akibat angin kencang yang menyebarkan api ke Santa Monica dan Malibu. Sejumlah rumah mewah milik para selebriti ikut dilalap api, memaksa mereka meninggalkan rumah dan kendaraan demi keselamatan.
Gubernur California Gavin Newsom menetapkan status darurat menyusul kerusakan yang meluas. Data terbaru menunjukkan hampir 3.000 hektar area—setara dengan 1.200 hektar—di Pacific Palisades hancur dilalap si jago merah. Kawasan ini dikenal sebagai tempat tinggal para bintang Hollywood dan musisi ternama.
Aktor Steve Guttenberg dalam wawancaranya dengan KTLA menceritakan tantangan evakuasi yang dihadapi warga.
“Banyak mobil ditinggalkan di jalan, menghalangi jalur evakuasi. Yang terpenting sekarang adalah menyelamatkan nyawa. Tinggalkan barang pribadi dan pastikan Anda dan keluarga keluar dengan selamat,” ujarnya.
Warga Diminta Patuhi Perintah Evakuasi
Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, melalui unggahannya di media sosial X, mendesak warga untuk segera mengikuti perintah evakuasi.
“Gunakan tempat penampungan yang telah disediakan jika diperlukan. Tetap waspada dan prioritaskan keselamatan,” tulisnya. Peringatan ini diperkuat oleh prakiraan National Weather Service, yang menyebut situasi semakin berbahaya akibat angin kencang dan vegetasi yang kering.
Beberapa korban dilaporkan mengalami luka bakar, termasuk cedera pada wajah dan tangan. Seorang petugas pemadam kebakaran wanita bahkan mengalami cedera kepala. Meski begitu, hingga saat ini tidak ada laporan korban jiwa.
Sementara itu, aktor James Woods menyatakan berhasil mengevakuasi keluarganya di Pacific Palisades, namun ia belum mengetahui kondisi rumahnya.
Kerugian Ekonomi Diperkirakan Mencapai Rp924 Triliun
Menurut AccuWeather Inc., kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai Rp843 triliun hingga Rp924 triliun. Nilai tersebut mencakup kerusakan properti dan dampak ekonomi lainnya. Kawasan ini merupakan salah satu wilayah real estate termahal di Amerika Serikat, dengan harga rumah rata-rata mencapai lebih dari US$2 juta.
Jonathan Porter, Kepala Meteorolog AccuWeather, menyebut kebakaran ini sebagai salah satu yang terburuk dalam sejarah California.
“Jika api terus menyebar dan lebih banyak bangunan terbakar, ini bisa menjadi kebakaran hutan terburuk dalam sejarah modern California,” jelasnya.
Selain kerusakan properti, dampak jangka panjang lainnya termasuk risiko kesehatan akibat paparan asap beracun serta penurunan kunjungan wisatawan ke kawasan Los Angeles.
Hingga berita ini ditulis, petugas pemadam kebakaran masih berjuang untuk mengendalikan api yang terus meluas. Status darurat diperkirakan berlaku hingga 9 Januari 2025, dengan bantuan tambahan dikerahkan untuk memitigasi dampak kebakaran ini. (red/i)