Gantanews.co – Kabar baik datang dari Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Lampung. Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2025 dipastikan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Lampung, M. Ansori F. Citra.
Menurutnya, rata-rata biaya haji untuk jemaah reguler tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp 89.410.258,79, turun sekitar Rp 4 juta dibandingkan biaya tahun 2024 yang mencapai Rp 93.410.286,00.
Ansori menjelaskan bahwa tahun ini, calon jemaah haji hanya perlu membayar Bipih (biaya perjalanan ibadah haji) sebesar Rp 55.431.750,78, atau setara 62 persen dari total BPIH. Sementara itu, 38 persen sisanya, sekitar Rp 33.978.508,01, akan dibiayai dari nilai manfaat yang diperoleh.
“Penurunan ini bertujuan untuk menekan pengeluaran yang selama ini dianggap terlalu besar,” jelas Ansori, Selasa (7/1).
Beberapa komponen biaya menjadi fokus dalam rapat antara Kemenag dan DPR RI, salah satunya adalah biaya penerbangan. Namun, Ansori menyebut bahwa penetapan biaya penerbangan sepenuhnya menjadi domain Kementerian Perhubungan dan maskapai, termasuk Garuda Indonesia.
“Kalau memang bisa ditekan lebih rendah, tentu ini kabar baik bagi para calon jemaah,” ujarnya.
Selain itu, DPR juga mengusulkan agar pengeluaran untuk kegiatan manasik di hotel atau kecamatan dapat dioptimalkan. Menurut Ansori, tidak semua provinsi memiliki Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), sehingga perlu perhitungan lebih rinci terkait biaya yang harus dibayarkan oleh jemaah.
Ansori menambahkan bahwa hingga saat ini pihaknya masih menunggu Keputusan Presiden (SK) sebagai acuan resmi. Besaran biaya yang ditetapkan dapat bervariasi berdasarkan lokasi embarkasi.
“Untuk Lampung, yang masuk dalam Embarkasi JKG, besarannya kemungkinan tetap Rp 55,4 juta, tetapi harus menunggu SK resmi,” ungkapnya.
Penurunan biaya ini diharapkan memberikan kemudahan bagi calon jemaah yang telah lama menantikan keberangkatan ke Tanah Suci. (red)
