Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau resmi mengumumkan pengunduran dirinya, Senin (6/1) waktu setempat. Meskipun mundur, ia akan tetap menjabat hingga Partai Liberal memilih penggantinya.
“Saya bermaksud mengundurkan diri sebagai pemimpin partai dan perdana menteri setelah partai memilih pemimpin baru,” kata Trudeau dalam konferensi pers yang digelar di Ottawa, seperti dikutip dari CNN Internasional, Selasa (7/1).
Trudeau, yang kini berusia 53 tahun, menyebutkan bahwa salah satu penyesalannya selama menjabat adalah kegagalannya dalam mereformasi sistem pemilu Kanada.
“Saya berharap kita bisa mengubah cara kita memilih pemerintah, sehingga warga dapat memilih lebih dari satu pilihan pada surat suara,” ujarnya.
Masa kepemimpinan Trudeau di Partai Liberal berlangsung selama 11 tahun, sementara ia memimpin Kanada sebagai perdana menteri selama 9 tahun. Selama masa jabatannya, Trudeau menghadapi berbagai tantangan besar, mulai dari ancaman tarif Presiden AS terpilih, Donald Trump, hingga pengunduran diri sejumlah sekutu utamanya. Ia juga menghadapi kritik tajam terkait kebijakan ekonomi yang dianggap tidak memadai dalam mengatasi krisis biaya hidup yang meningkat.
Menghadapi Ketidakpuasan Ekonomi dan Sosial
Ketidakpuasan terhadap pemerintahan Trudeau semakin meningkat, terutama setelah insiden viral dengan seorang pekerja baja yang mengkritik kebijakan ekonomi pemerintah. Pekerja tersebut berpendapat bahwa Trudeau tidak melakukan cukup banyak untuk mengatasi tingginya biaya hidup, seraya mengekspresikan kekecewaannya kepada perdana menteri.
Selain itu, pengunduran diri Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Keuangan Chrystia Freeland pada tahun lalu menjadi pukulan berat bagi pemerintahannya. Freeland menilai kebijakan fiskal Trudeau sebagai “tipu muslihat politik”, yang menurutnya hanya bertujuan menarik suara menjelang Pemilu. Kebijakan tersebut, yang mencakup libur pajak penjualan dan potongan harga untuk pekerja, dinilai tidak relevan dalam menghadapi prospek tarif besar yang kemungkinan diberlakukan oleh pemerintahan Trump.
Pemilu yang Semakin Dekat: Siapa Pengganti Trudeau?
Pengunduran diri Trudeau terjadi di tengah persiapan pemilu yang diperkirakan akan digelar pada akhir 2025. Saat ini, Partai Liberal sedang mencari pengganti yang dapat membawa partai keluar dari keterpurukan dan menghadapi persaingan ketat dengan Partai Konservatif yang dipimpin oleh Pierre Poilievre. Beberapa nama yang muncul sebagai calon pengganti Trudeau adalah mantan gubernur Bank Inggris dan Bank Kanada Mark Carney, Menteri Luar Negeri Mélanie Joly, dan mantan Wakil Perdana Menteri Chrystia Freeland.
Jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa Partai Liberal kini tertinggal lebih dari 20% dari Partai Konservatif, yang semakin menguat dengan dukungan Poilievre. Meski begitu, Trudeau tetap teguh menyatakan bahwa visi konservatif Poilievre tidak cocok untuk Kanada.
“Mengabaikan perubahan iklim dan nilai-nilai keberagaman yang kita junjung selama ini bukanlah jalan yang tepat bagi negara ini,” tandas Trudeau.
Dengan pemilu yang semakin dekat, pertanyaan besar kini adalah siapa yang akan menggantikan Trudeau dan apakah Partai Liberal dapat pulih di bawah kepemimpinan baru. (red)