Mendikdasmen: Lagu Anak Harus Sesuai dengan Usia. Ini Upaya yang Dilakukan Dikdasmen

waktu baca 2 menit

Gantanews.co – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof. Abdul Mu’ti, tengah berusaha untuk memastikan bahwa lagu-lagu yang dinyanyikan oleh anak-anak Indonesia sesuai dengan tahap perkembangan usia mereka. Salah satu langkah yang diambil adalah melalui penyelenggaraan lomba cipta lagu anak-anak. Prof. Mu’ti berharap dengan adanya lomba ini, jumlah lagu anak-anak yang berkualitas semakin bertambah, dan anak-anak dapat menyanyikan lagu yang sesuai dengan usia mereka, bukan sekadar lagu yang tidak relevan dengan perkembangan mereka.

“Kami berharap dengan lomba cipta lagu anak-anak ini, anak-anak bisa menikmati lagu-lagu yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik mereka sesuai dengan usia mereka,” ujar Prof. Mu’ti saat hadir dalam acara HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) 2024 yang disiarkan secara daring pada Selasa (16/12).

Menurut Prof. Mu’ti, lagu-lagu anak yang diikutsertakan dalam lomba tersebut telah melewati penilaian ketat oleh musisi-musisi ternama Tanah Air. Ia menegaskan pentingnya keberagaman dalam lagu anak-anak, agar anak-anak tidak hanya mengenal lagu-lagu lama seperti “Pelangi-pelangi Alangkah Indahmu”, namun juga memiliki koleksi lagu-lagu baru yang relevan dengan usia mereka. Ia mencontohkan, anak-anak Taman Kanak-Kanak (TK) seharusnya tidak menyanyikan lagu yang tidak sesuai dengan perkembangan mereka, seperti “Ada Pelangi di Matamu”.

Program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Selain itu, Prof. Mu’ti juga mengungkapkan peluncuran program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat pada Senin (3/12). Program ini bertujuan untuk membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, yang menjadi dasar kesuksesan bangsa di masa depan.

“Melalui program ini, kami ingin menanamkan kebiasaan-kebiasaan positif dalam kehidupan anak-anak Indonesia yang dapat membangun karakter mereka, seperti bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan istirahat cepat,” jelas Prof. Mu’ti dalam acara peluncuran.

Prof. Mu’ti menambahkan, kebiasaan-kebiasaan ini akan membentuk mentalitas yang kuat bagi generasi penerus bangsa, serta menjauhkan mereka dari pengaruh negatif, terutama di dunia maya. Sebagai contoh, kebiasaan beribadah dapat memperkuat iman dan moral anak-anak, sementara kebiasaan gemar belajar membantu mereka mengembangkan kemampuan berpikir kritis.

Walaupun sudah diluncurkan, program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat ini akan disosialisasikan terlebih dahulu kepada masyarakat, dan implementasinya direncanakan dimulai pada tahun 2025 mendatang.

“Perubahan besar pada suatu bangsa bisa dimulai dari kebiasaan-kebiasaan sederhana yang diterapkan pada individu, dan itu dimulai dari anak-anak kita,” ujar Prof. Mu’ti menutup pembicaraannya. (red)