Warga Pesibar Temukan Jejak Harimau Sumatera dekat RSUD, Warga Dilarang Keluar Malam

waktu baca 2 menit

Gantanews.c0 – Warga Kabupaten Pesisir Barat dikejutkan oleh penemuan jejak harimau Sumatera di sekitar Way Balak, tepatnya di dekat RSUD M. Tohir, pada Selasa (10/12). Kejadian ini menjadi perhatian serius setelah laporan muncul bahwa tiga ekor harimau terlihat di area tersebut, bahkan memangsa dua ekor anjing.

Polres Pesisir Barat langsung bertindak cepat dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), polisi kehutanan, TNI, dan Satpol PP. Kapolres Pesisir Barat, AKBP Alsyahendra, melalui Kasi Humas Polres Ipda Kasiyono, menyatakan bahwa tim gabungan telah diterjunkan untuk memastikan keamanan warga sekaligus melestarikan satwa liar ini.

“Kami fokus memastikan harimau kembali ke habitat aslinya di dalam hutan untuk meminimalkan risiko konflik dengan manusia,” ujar Ipda Kasiyono. Kamera pengintai juga akan dipasang di lokasi strategis guna memantau pergerakan harimau.

Imbauan untuk Masyarakat
Polres Pesisir Barat mengimbau warga untuk tetap tenang tetapi meningkatkan kewaspadaan. Warga diminta menghindari lokasi di mana jejak ditemukan, serta membatasi aktivitas di luar rumah, terutama pada malam hari.

Bagi petugas kesehatan di RSUD M. Tohir, penggunaan kendaraan roda dua sementara waktu dilarang demi keamanan. Sebagai gantinya, motor dapat dititipkan di rumah pemangku setempat, dan petugas akan dijemput menggunakan ambulans yang telah disiapkan oleh Dinas Kesehatan.

Camat dan peratin setempat juga mengingatkan warga yang bekerja di kebun untuk lebih berhati-hati. Mereka disarankan untuk menghentikan aktivitas di kebun sebelum gelap dan tidak beraktivitas pada malam hari.

Patroli Rutin untuk Keamanan
Untuk memberikan rasa aman, tim gabungan dari Polres Pesisir Barat, TNI, dan Satpol PP akan rutin melakukan patroli di area terdampak. Kapolres menegaskan pentingnya pendekatan yang bijak dalam menangani situasi ini.

“Harimau Sumatera adalah satwa yang dilindungi dan menjadi bagian penting dari ekosistem kita. Kami berkomitmen untuk menjaga keselamatan warga sekaligus melestarikan satwa liar ini,” ungkap AKBP Alsyahendra.

Langkah cepat dan sinergi lintas instansi diharapkan dapat mencegah konflik antara manusia dan satwa liar, menjaga keamanan warga, serta melestarikan harimau Sumatera sebagai salah satu kekayaan alam Pesisir Barat.

Warga yang menemukan tanda-tanda keberadaan harimau atau satwa liar lainnya diimbau untuk segera melapor kepada pihak berwenang agar tindakan cepat dapat diambil. (red)