Presiden Prabowo Telepon CEO Nvidia Bahas Investasi di Indonesia: Profil Jensen Huang, Dari Tukang Cuci Piring Jadi CEO Perusahaan Termahal Didunia

waktu baca 3 menit
CEO GoTo Patrick Walujo (kiri) bersama CEO NVIDIA Jensen Huang (tengah), dan Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) dalam acara Indonesia AI Day 2024 di Jakarta, Kamis (14/11).

Gantanews.co – Disela-sela kunjungannya ke KTT APEC 2024 di Peru, Presiden Prabowo Subianto menelepon CEO Nvidia, Jensen Huang. Dalam percakapan tersebut, Prabowo menyampaikan harapannya agar Nvidia mempertimbangkan Indonesia sebagai lokasi investasi, mengingat peran kecerdasan buatan (AI) yang semakin besar diberbagai sektor seperti pertanian, kesehatan, dan pendidikan.

“Saya berharap perusahaan Anda mempertimbangkan Indonesia dan menyambut kami dengan tangan terbuka. Kami ingin bekerja sama dengan Anda, sebagai negara dengan jumlah pengguna yang signifikan dimasa depan,” ujar Prabowo dalam sambungan telepon yang juga dihadiri oleh Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya.

Percakapan ini terjadi saat acara Indonesia AI Day 2024 di Jakarta, Kamis (14/11). Jensen Huang hadir untuk berbicara dalam sesi talkshow bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan CEO Goto Patrick Walujo. Dalam kesempatan tersebut, Huang menyampaikan bela sungkawa atas tragedi erupsi Gunung Lewotobi di Nusa Tenggara Timur, yang menelan korban jiwa.

Namun, inti dari percakapan ini adalah potensi besar kerja sama Nvidia dengan Indonesia, terutama terkait rencana investasi untuk pembangunan pusat AI di Solo. Sebelumnya, Nvidia mengungkapkan rencana untuk menginvestasikan sekitar US$ 200 juta (sekitar Rp 3 triliun) untuk pusat AI tersebut yang diproyeksikan selesai pada 2027.

Profil Lengkap Jensen Huang: Dari Tukang Cuci Piring Jadi Miliarder

Jensen Huang, CEO Nvidia, kini menjadi salah satu orang terkaya di dunia dengan harta kekayaan mencapai US$ 127,6 miliar (sekitar Rp 2.024 triliun) per 13 November 2024, menurut Forbes. Namun, perjalanan hidup Huang tidaklah mudah.

Ia mulai dari pekerjaan sederhana sebagai tukang cuci piring di restoran Denny’s saat masih muda. Setelah bekerja keras dan membangun etos kerja yang kuat, Huang mendirikan Nvidia pada usia 30 tahun bersama dua rekannya. Huang mengingat kembali masa-masa awal kariernya yang penuh tantangan.

“Orang tua saya tidak kaya, tetapi mereka mengajarkan nilai kerja keras,” ujarnya dalam berbagai kesempatan.

Bahkan, kisah sukses Nvidia dimulai dengan percakapan sederhana di restoran Denny’s, dimana Huang dan dua rekannya memutuskan untuk mengembangkan komputasi berbasis grafis yang kelak menjadi fondasi utama kesuksesan Nvidia.

Nvidia dan Rencana Investasi di Indonesia

Nvidia, yang kini menjadi perusahaan termahal di dunia, memiliki rencana besar untuk berinvestasi di Indonesia, terutama dalam pengembangan pusat AI. Selain bekerjasama dengan Indosat dan Google, Nvidia juga berencana membangun fasilitas yang akan menjadi pusat pelatihan talenta, riset, dan inkubasi startup di Solo Technopark. Pembangunan fasilitas ini akan dimulai tahun depan, dan diharapkan selesai pada 2027.

Pusat AI di Solo ini akan mencakup empat fasilitas utama, yakni sandbox untuk inkubasi dan akselerasi startup, pusat pelatihan talenta, pusat riset (center of excellence), dan lokasi pertemuan pakar. Keberadaan fasilitas ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan ekosistem teknologi di Indonesia dan membuka peluang lebih besar bagi inovasi di sektor AI. (red)

Follow me in social media:
adv adv