Angin Puting Beliung Rusak Rumah dan Kios di Pringsewu, Warga Diminta Waspada

waktu baca 2 menit
Tangkapan layar angin puting beliung merusak sejumlah rumah dan kios di Kecamatan Sukoharjo, Pringsewu, Lampung pada Senin sore (4/11)

Gantanews.co – Hujan deras disertai angin puting beliung mengakibatkan kerusakan di sejumlah bangunan di Kabupaten Pringsewu, Lampung pada Senin sore (4/11). Kejadian yang terjadi sekitar pukul 16.00 hingga 17.15 WIB ini berdampak di Pekon Sukoharjo III dan Pekon Keputran, Kecamatan Sukoharjo. Sejumlah rumah, kios, dan bangunan lainnya rusak akibat terjangan angin kencang yang juga sempat terekam dalam video warga dan viral di media sosial.

Kepala Pelaksana BPBD Pringsewu, Nang Abidin Hasan, mengatakan bahwa bencana ini merusak beberapa rumah warga serta tempat usaha di kedua pekon tersebut. Di Pekon Sukoharjo III, dua rumah mengalami rusak berat dan dua lainnya rusak sedang. Sementara di Pekon Keputran, selain rumah warga, satu kandang ayam dan sederet kios buah mengalami kerusakan.

“Tidak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa ini. Kami bersama Tim TRC dan pihak terkait seperti TNI, POLRI, serta aparat pekon, sudah melakukan identifikasi di lapangan,” jelas Nang Abidin.

Tim gabungan ini sedang mendata kerusakan yang ada untuk menentukan langkah lanjutan dalam pemulihan dan bantuan yang dibutuhkan.

Kapolsek Sukoharjo, Iptu Riyadi, menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD dan pihak kecamatan untuk memastikan keselamatan warga.

“Kami meminta warga tetap waspada. Bagi yang memiliki pohon besar di sekitar rumahnya, sebaiknya ditebang untuk mencegah dampak buruk apabila angin kencang terjadi kembali,” ujar Riyadi.

Seorang warga setempat, Nanang, menyampaikan bahwa atap kolam pemancingan miliknya rusak akibat angin yang kencang.

“Ketika saya pulang, saya menemukan beberapa lembar asbes hilang terbawa angin,” ungkapnya.

BPBD juga mengingatkan bahwa beberapa kecamatan di Pringsewu, seperti Adiluwih, Sukoharjo, Ambarawa, dan Gadingrejo, termasuk wilayah yang rawan terkena angin kencang terutama pada masa peralihan musim atau pancaroba. Nang Abidin menjelaskan bahwa angin puting beliung menjadi fenomena alam yang cukup sering terjadi di Indonesia saat cuaca ekstrem, terutama menjelang pergantian musim.

Sementara itu, video yang beredar menunjukkan situasi saat kejadian. Beberapa warga terlihat berusaha bertahan di tengah derasnya hujan dan angin kencang. Di video lain, puing-puing bangunan tampak berserakan di sekitar area Taman Makam Pahlawan Purna Yuda Bakti di Pekon Keputran, dan beberapa bangunan lainnya rata dengan tanah akibat terjangan angin.

BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi dan segera melaporkan jika terdapat kerusakan atau ancaman bencana. (red)

Follow me in social media: