Sritex: Perusahaan Tekstil Pemasok Seragam Militer Puluhan Negara Hingga NATO Dinyatakan Bangkrut

waktu baca 2 menit

Gantanews.co –  Pengadilan Niaga Kota Semarang memutus pailit PT Sri Rejeki Isman Tbk. atau Sritex. Keputusan ini diambil setelah mengabulkan permohonan salah satu kreditur perusahaan tekstil tersebut, yaitu PT Indo Bharat Rayon, untuk membatalkan perdamaian dalam penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang sudah ada kesepakatan sebelumnya.

Juru Bicara Pengadilan Niaga Kota Semarang, Haruno Patriadi, mengonfirmasi putusan tersebut.

“Pengadilan mengabulkan permohonan pemohon. Membatalkan rencana perdamaian PKPU pada bulan Januari 2022,” ujar Haruno, seperti dikutip dari Antara pada Kamis (24/10).

Dalam putusan itu, pengadilan juga menunjuk kurator dan hakim pengawas yang akan mengatur rapat dengan para debitur.

Kasus ini bermula pada bulan Januari 2022 saat Sritex digugat oleh salah satu krediturnya, CV Prima Karya, yang mengajukan penundaan kewajiban pembayaran utang. Pengadilan Niaga Kota Semarang kemudian mengabulkan gugatan PKPU terhadap PT Sritex dan tiga perusahaan tekstil lainnya. Namun, seiring berjalannya waktu, Sritex kembali digugat oleh PT Indo Bharat Rayon karena dianggap tidak memenuhi kewajiban pembayaran utang yang telah disepakati.

Jejak Sejarah Sritex sebagai Pemasok Seragam Militer Puluhan Negara Hingga NATO

PT Sritex, yang berlokasi di Jalan K.H. Samanhudi, Kabupaten Sukaharjo, Jawa Tengah, dikenal sebagai pabrik tekstil yang memasok seragam militer untuk lebih dari 30 negara di seluruh dunia, termasuk untuk militer Indonesia. Usaha yang dimulai (Alm) H. M. Lukminto sejak tahun 1966 ini awalnya fokus pada kain percetakan. Pada tahun 1982, Sritex mulai mendirikan pabrik tenun dan memperluas operasinya dari hulu ke hilir.

Sritex memperoleh reputasi sebagai produsen seragam militer setelah diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tahun 1992, ketika mulai memproduksi pakaian seragam untuk Polisi dan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Seiring waktu, hubungan kerja sama dengan organisasi seperti NATO memungkinkan Sritex untuk memproduksi seragam militer mereka.

Direktur PT Sritex, Sri Sartono Basuki, mengungkapkan bahwa kualitas produk Sritex bahkan mampu bersaing dengan produk luar negeri.

“Kemudian dites, dibandingkan dengan Amerika. Dan ternyata lebih baik (kualitasnya),” ungkapnya kepada detikFinance, 12 Maret 2014 silam.

Sritex telah menjadi pemasok seragam militer untuk 36 negara, termasuk Filipina yang turut mempercayakan seragam militernya kepada perusahaan ini. Khusus seragam militer yang diproduksi PT Sritex dilengkapi dengan berbagai fitur canggih, termasuk antiradiasi, antinyamuk, dan tahan air.

Sritex pun merencanakan ekspansi pasar dan ingin mengekspor produknya ke lebih dari 100 negara di dunia. Negara-negara yang tercatat telah memesan seragam militer dari Sritex antara lain Jerman, Inggris, Austria, Swedia, dan lainnya. (red)

Follow me in social media:
adv adv
error: Content is protected !!