Tanggamus Diguncang Ratusan Gempa Bumi dalam 3 Hari: Apa Kata BMKG?

waktu baca 2 menit
Ilustrasi Gempa (Foto: Net)

Gantanews.co – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)  Stasiun Geofisika Kelas III Kotabumi melaporkan telah terjadi 284 kejadian gempa bumi di wilayah Kabupaten Tanggamus sejak 19 Oktober 2024. Dari jumlah tersebut, sebagian besar memiliki magnitudo di bawah 4.0, dengan fenomena ini dimulai pada pukul 08.13 WIB dengan gempa pertama bermagnitudo 3.1 dan terakhir tercatat pada 23 Oktober 2024 pukul 15.43 WIB dengan magnitudo 3.4.

Teguh Budiman, Analis BMKG Stasiun Geofisika Lampung Utara, menjelaskan bahwa dari 284 peristiwa yang tercatat, lima di antaranya dirasakan langsung oleh masyarakat, khususnya di Kecamatan Limau, Kota Agung, dan Bulok.

“Kekuatan gempa tertinggi yang tercatat adalah 3.6 magnitudo, sedangkan yang terendah mencapai 1.3 magnitudo,” ujarnya pada Rabu (23/10/2024).

Meskipun gempa ini terjadi secara berulang, Teguh menekankan bahwa fenomena ini tidak memiliki potensi untuk menyebabkan tsunami di wilayah tersebut.

“Gempa swarm yang terjadi tidak berpotensi tsunami,” tegasnya, mengingat pentingnya informasi yang tepat dalam mengatasi kepanikan masyarakat.

Teguh juga menambahkan bahwa saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi dengan tepat kapan dan di mana gempa bumi akan terjadi. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan melanjutkan aktivitas sehari-hari seperti melaut, berdagang, dan berwisata di pantai.

“BMKG siap memberikan informasi terkini dan peringatan dini tsunami kepada masyarakat. Pastikan untuk selalu memantau update dari kami melalui media sosial resmi,” imbuhnya.

Informasi lebih lanjut mengenai kejadian gempa bumi ini dapat diakses melalui akun resmi BMKG di Instagram @bmkglampung. Agung Setiadi, Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Ahli Madya Stasiun Geofisika, menjelaskan bahwa aktivitas seismik ini disebabkan oleh pergerakan lempeng Hindia-Australia dan Eurasia.

“Pergerakan kedua lempeng ini menyebabkan segmen sesar aktif di Provinsi Lampung mengalami patahan, yang mengakibatkan gempa bumi,” jelasnya.

Agung juga menggarisbawahi bahwa gempa dengan magnitudo di bawah 4.0 umumnya tidak berbahaya.

“Kami menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan hanya mengandalkan informasi dari sumber resmi BMKG, agar tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” tutupnya. (red)

Follow me in social media: